Wagub Jatim Bantah Terjadi Deindustrialisasi, Beberkan Bukti Ini

Wagub Jatim Bantah Terjadi Deindustrialisasi, Beberkan Bukti Ini

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 06 Agu 2025 13:26 WIB
Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak  saat menjadi pembicara LPS Financial Festival 2025
Wagub Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat menjadi pembicara LPS Financial Festival 2025 - Foto: Aprilia Devi/detikJatim
Jakarta -

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil (Wagub Jatim) Elestianto Dardak membantah Jatim mengalami fase deindustrialisasi. Hal ini dapat dilihat dari industri pengolahan yang menyumbang sepertiga ke pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

Emil menyampaikan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada kuartal-II di atas 3%. Angka ini, lanjut Emil, membuat Jatim sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa. Sementara secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,23%.

"Kabar baiknya, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, quarter to quarter, kita tumbuh di atas 3 persen. Ini tertinggi di Pulau Jawa di pertumbuhannya, kuartal ke kuartal. Jawa Timur. Kalau year on year-nya 5,23 persen," kata Emil dalam acara LPS Financial Festival di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Capaian ini menjadi angin segar di tengah ketidakpastian ekonomi global. Kabar baik ini, menurut Emil, juga membantah Jatim terjadi fase deindustrialisasi. Sebab, pertumbuhan ekonomi Jatim terbesar disumbang oleh industri pengolahan.

ADVERTISEMENT

"Pertumbuhan terbesar kita, itu justru datang dari industri pengolahan. Industri pengolahan itu berkontribusi sepertiga dari perekonomian Jawa Timur dan tumbuhnya 7,39 persen. Ini bagus sekali artinya deindustrialisasi tidak terjadi, manufacturing semangat membuat barang atau jadi makers itu terjadi di Jawa Timur," terang Emil.

Lalu, kontribusi tertinggi juga datang dari sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 8,38%. Kemudian, sektor pariwisata juga menjadi kontribusi sebesar 9,7%. Melihat hal ini, Emil menilai pemerintah serta masyarakat Indonesia harus optimis.

"Ini transportasi pergudangan, yang tumbuh tinggi juga 8,38%. Jadi turisme kita juga berjalan 9,7%. Jadi itu kira-kira sektor-sektor yang tumbuh lumayan. Dan artinya kita harus optimis. Pemerintah terus berusaha untuk menggenjot perekonomian kita," jelas dia.

"Tapi kita memang juga harus hati-hati bisa jadi lonjakan ekonomi ini juga karena semua lagi berebut mengirim barang ke Amerika sebelum tarif itu efektif. Jadi kita juga nggak boleh terlena juga nih. Ini bisa jadi karena itu," tambah Emil.

Simak juga Video: Eks Bos BI Ungkap RI Alami Deindustrialisasi, Seperti Mundur ke Tahun 1971

(rea/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads