Target Peremajaan Sawit 180 Ribu Hektare Sulit Tercapai, Kenapa?

Target Peremajaan Sawit 180 Ribu Hektare Sulit Tercapai, Kenapa?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 20 Agu 2025 13:24 WIB
Meskipun usianya tidak lagi muda, seorang buruh sawit wanita bernama Wati (44) di Kalimantan Barat tetap semangat menyelesaikan pekerjaan. Ini potretnya.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) kembali diperkirakan tidak mencapai target pada 2025. Sejak diluncurkan pada 2017, program ini memang belum pernah memenuhi target yang ditetapkan pemerintah.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Eddy Abdurrachman memperkirakan realisasi PSR hingga akhir tahun hanya sekitar 50.000 hektare dari target 180.000 hektare. Ia mengakui target tersebut terlalu ambisius sehingga sulit dicapai.

"Di 2025 masih ada satu semester lagi, itu kalau perkiraan saya nanti mungkin capaiannya sekitar 50.000. Targetnya tinggi sekali 180.000, memang sangat ambisius," kata Eddy di Movenpick Hotel Jakarta City Centre, Rabu (20/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eddy menjelaskan, capaian tertinggi PSR pernah terjadi pada 2019 dengan realisasi 94.000 hektare. Setelah itu, realisasi terus menurun dengan rata-rata hanya 40.000-50.000 hektare per tahun.

ADVERTISEMENT

"Ini karena faktor utama program ini sifatnya voluntary atau sukarela, jadi sangat tergantung dari petani atau pekebun untuk ikut serta di dalam program peremajaan," ungkapnya.

Selain itu, Eddy menyebut harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang sedang tinggi juga menjadi hambatan. Kondisi tersebut membuat petani lebih memilih menikmati hasil panen daripada melakukan peremajaan kebun.

"Yang paling utama, sekarang harga sawit sedang bagus. Sementara mereka tidak mau ikut program dulu karena pendapatan sedang meningkat. Apalagi bagi banyak pekebun, kebun sawit rakyat adalah satu-satunya sumber pemenuhan kebutuhan hidup mereka," jelas Eddy.

Simak juga Astra Agro: Rahasia Sukses Panen Sawit Melimpah & Ramah Lingkungan!

(aid/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads