Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pentingnya hilirisasi di sektor pertanian dan perkebunan. Pasalnya sejumlah komoditas perkebunan seperti kelapa, kopi, kakao, pala, hingga mente memiliki potensi ekspor bernilai tinggi dan mampu menopang devisa negara.
Amran menyampaikan komoditas kelapa jika dikelola dengan serius, nilai ekspor kelapa bisa menembus Rp 400 triliun. Pasarnya pun kata Amran sudah ada.
"Contohnya kelapa, saat ini luasnya sudah 2,8 juta hektare. Jika dilakukan hilirisasi, ekspor kelapa bisa bernilai hingga Rp 400 triliun. Industri ini sudah ditunggu pasar global, khususnya China dan India," kata Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (20/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di sektor perkebunan, program hilirisasi pertanian dan sebagai kunci peningkatan kesejahteraan petani dan penguatan ekonomi nasional. Hilirisasi ini dinilai menyerap hingga 1,6 juta tenaga kerja baru, sekaligus membuka peluang besar bagi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP).
"Kita harus masuk ke hilirisasi. Hilirisasi ini bisa mempekerjakan 1,6 juta orang, dengan target tiga tahun," katanya.
Ia menilai bahwa program hilirisasi ini perlu melibatkan keterlibatan TNI agar berjalan efektif dan terukur. Menurutnya TNi sudah terbukti menjadi motor percepatan swasembada pangan sebelumnya. Selain itu, TNI dibutuhkan untuk pengawasan agar tidak ada kebocoran.
"Keunggulan kita adalah negara agraris dengan iklim tropis sepanjang tahun. Karena itu, arahan Bapak Presiden untuk hilirisasi adalah langkah tepat. Dengan disiplin TNI, pengawasan ketat, dan dukungan semua pihak, kita bisa stop impor, dorong ekspor, dan wujudkan Indonesia sebagai bangsa mandiri pangan dan perkebunan," terang Amran.
Tonton juga video "Mendag Ungkap Akan Perluas Pasar Ekspor ke Amerika Latin-Afrika" di sini:
(hns/hns)