Dua Produsen Dalam Negeri Siap Produksi Pesawat Tanpa Awak

Dua Produsen Dalam Negeri Siap Produksi Pesawat Tanpa Awak

Retno Ayuningrum - detikFinance
Kamis, 23 Okt 2025 17:05 WIB
Operator dari Maxxi Tani menerbangkan pesawat tanpa awak atau drone untuk menyemprotkan pestisida di area persawahan Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (1/10/2025). Kelompok tani Sukamaju, Desa Tanara mulai menggunakan teknologi drone pertanian untuk penyemprotan pestisida sebab dinilai lebih efektif dan efisien jika dibandingkan cara konvensional karena hanya membutuhkan waktu rata-rata 15 menit untuk satu hektare lahan dengan tarif Rp550 ribu-Rp600 ribu termasuk larutan pestisida per hektarenya. ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/foc.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto
Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan ada dua produsen lokal yang siap memproduksi pesawat tanpa awak (drone). Keduanya merupakan perusahaan yang berlokasi di Bandung, yakni PT Iter Aero Industri serta PT Vela Prima Nusantara.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Sokhib Al Rohman mengatakan Indonesia telah menjadi tempat demonstrasi terbang drone dari beberapa negara, seperti China. Untuk itu, ia mendorong produsen lokal untuk memproduksi drone. Saat ini, setidaknya ada dua produsen yang siap memproduksi drone.

"Maka untuk itu kita ingin mendorong produsen dalam negeri, ada dua produsen dalam negeri yang siap untuk membuat drone. Dua-duanya ada di Bandung. Yang pertama adalah PT Inter Aero, yang kedua adalah PT Vela," ujar Sokhib dalam acara konferensi pers, di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sokhib menerangkan PT Iter Aero telah mengantongi Design Organization Approval (DOA) dari Kemenhub sehingga sudah mempunyai izin untuk melakukan perancangan desain. Sementara, DOA untuk PT Vela Prima Nusantara masih dalam proses.

ADVERTISEMENT

"Namun demikian Vela juga sudah membuat prototype 1 banding 3. 1 banding 3-nya sudah terbang, dia akan menuju ke 1 banding 1. Dan Insya allah kalau ini bisa, drone besar tanpa pilot bisa mengangkut kurang lebih 700 kilogram," imbuhnya.

Ia menilai pengembangan teknologi drone ini penting untuk mendukung transportasi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menurutnya, operasional drone ini akan lebih diprioritaskan di wilayah 3T dibandingkan kota-kota besar.

"Apa yang kita capai dari keuntungan mengoperasikan pesawat udara tanpa awak di atas Jakarta? Tadi Pak Tatan (Kepala PPTB) menyampaikan kereta ada. Tadi menyampaikan ojol ada, semua ada, angkot ada, semua sudah lengkap. Justru yang kita butuhkan bagaimana wilayah-wilayah 3T yang kita perlukan. Sekaligus untuk mendapatkan data parameter yang bisa kita olah dalam rangka menyusun regulasi yang berguna untuk kita," tambahnya.

Tonton juga video "Elon Musk Siapkan Pesawat Tanpa Awak Mendarat ke Mars" di sini:

(rea/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads