Kronologi Alas Kaki, Udang, dan Cengkeh RI Terpapar Radioaktif Bersamaan

Kronologi Alas Kaki, Udang, dan Cengkeh RI Terpapar Radioaktif Bersamaan

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 12 Nov 2025 17:39 WIB
Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137, Bara Krishna Hasibuan
Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137, Bara Krishna Hasibuan/Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 mengungkap kronologi alas kaki buatan Indonesia terindikasi terpapar radioaktif Cs-137. Indikasi tersebut bersamaan dengan kasus udang dan cengkeh yang juga terkontaminasi radiasi yang sama.

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137, Bara Krishna Hasibuan mengatakan produsen alas kaki tersebut berinisial NM yang berlokasi dekat dengan kawasan industri Cikande. Jaraknya dari kawasan tersebut radius 5 kilometer (km).

"Sebetulnya itu sudah agak lama terjadi, tapi memang laporan resminya baru kita terima, dan memang selama ini kita harus akui, fokus kami adalah untuk penanganan soal udang dan spices (rempah). Baru kami mendapatkan laporan mengenai footwear. Itu sebetulnya kejadian itu hampir sama (dengan udang dan cengkeh). Pabrik footwear-nya itu lokasinya memang di Cikande walaupun tidak di dalam industrial estate. Itu kelihatannya kira kira bulan Mei," ungkap dia dalam konferensi pers di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, kawasan industri Cikande sempat berstatus terpapar radioaktif karena sumber radiasi berasal dari scrap metal milik perusahaan PT Peter Metal Technology (PMT). Dari perusahaan itu pula radiasi yang terjadi pada udang dan cengkeh.

ADVERTISEMENT

PT PMT yang sudah tidak beroperasi itu diketahui sebelumnya menggunakan scrap metal sebagai salah satu bahan untuk pengolahan smelting. Scrap metal itu yang diduga keras oleh pemerintah telah terkontaminasi Cs-137.

"Kemudian pada waktu pengelolaan, kontaminasi itu kemudian CS-137 itu meluap ke atas dan dibawa oleh udara, sehingga sampai kepada fasilitas pengelolaan udang yang dimiliki oleh PT BMS. Untuk yang footwear, kemungkinan juga begitu ya, sampai kepada pabrik sepatunya itu, pabrik footwearnya itu ya," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi kembali pakah nama produsen alas kaki tersebut Nikomas Gemilang, Bara hanya menyebut inisial perusahaan.

"Ya, inisial NM," ucap Bara singkat.

Bara menyebut terdapat dua kontainer produk alas kaki Indonesia yang diduga terpapar radioaktif Cs-137. Temuan itu diindikasi oleh Food and Drug Administration (FDA).

Dua kontainer telah dikembalikan Amerika Serikat (AS) ke Indonesia. Bara mengatakan, kontainer pertama sudah tiba bulan lalu di Indonesia, dan belum diproses oleh pihak produsen sehingga belum ada pemeriksaan. Kontainer kedua sudah tiba 29 Oktober lalu dengan notifikasi adanya kontaminasi Cs-137.

"Hasil pemeriksaan dari kontainer kedua tidak ditemukan kontaminasi di permukaan sehingga aman untuk disimpan di pelabuhan. Sekarang sedang dilakukan ujian pada produk alas kaki pada isinya kontainer tersebut produk footwear alas kaki yang dilakukan oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," pungkasnya.

Simak juga Video KLH: 40 Saksi Diperiksa Terkait Temuan Cesium-137 di Cikande

(ada/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads