×
Ad

RI Gandeng Rusia Kerja Sama Kembangkan Manufaktur-Galangan Kapal

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 10 Des 2025 12:25 WIB
Foto: Kemenperin
Jakarta -

Indonesia menandatangani sejumlah kesepakatan kerja atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rusia terkait dengan penguatan industri di berbagai sektor. Kesepakatan tersebut terjalin dalam kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Moscow, Rusia, Senin (8/12/2025).

Agus mengatakan, kerja sama industri antara Indonesia dan Rusia merupakan fondasi utama dari upaya meningkatkan daya saing industri dalam negeri ke tingkat global.

"Upaya ini sekaligus menandai komitmen kami untuk memperkuat hubungan dengan negara mitra strategis yang berorientasi pada kolaborasi jangka panjang," kata Agus, dikutip dari keterangan tertulis, rabu (10/12/2025).

Sebagai bagian dari agenda kunjungan, Agus menghadiri pertemuan bilateral dengan Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia Anton Alikhanov. Agenda ini tidak hanya membahas percepatan penyelesaian MoU namun juga beberapa potensi kolaborasi lainnya yang dapat dikembangkan oleh kedua negara.

Agus mengatakan, kesepakatan kerja sama industri antara Indonesia dan Rusia memasuki babak baru yang lebih konkret dan terarah. Langkah ini menjadi bagian dari momentum penting dalam memperkuat hubungan industri kedua negara.

"Berbagai topik bilateral telah kami bicarakan seperti penguatan kerja sama pada sektor industri manufaktur, halal, teknologi nirawak, dan lainnya. Melalui penandatanganan serta finalisasi MoU ini menjadi landasan penting untuk memperluas kolaborasi teknologi, riset, dan penguatan daya saing industri nasional," ujar Agus.

Salah satu capaian utama dari pertemuan ini adalah disepakatinya dua perjanjian kerja sama berupa MoU on Cooperation in the Field of Scientific Research on the Safe Use of Chrysotile Asbestos dan MoU on Cooperation in the Field of Shipbuilding.

Adapun MoU on Cooperation in the Field of Shipbuilding mengatur kerja sama di sektor industri galangan kapal. Melalui perjanjian ini, Agus berharap kolaborasi tersebut dapat memberikan manfaat dan kontribusi signifikan bagi pengembangan industri galangan kapal di Indonesia maupun Rusia.

Sedangkan MoU on Cooperation in the Field of Scientific Research on the Safe Use of Chrysotile Asbestos, merupakan kolaborasi dalam penelitian ilmiah mengenai penggunaan krisotil yang aman. Sebagai bagain dari kerja sama ini, dua tenaga laboratorium asal Indonesia telah mengikuti pelatihan yang didukung oleh Pemerintah Rusia pada September 2024.

Agus mengatakan, kerja sama ini akan memberikan manfaat signifikan bagi pengembangan sektor industri manufaktur dan SDM industri, serta membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antara Indonesia dengan Rusia.

Ia menambahkan, ertemuan bilateral ini sekaligus meninjau tindak lanjut dari hasil Sidang Komisi Bersama Indonesia-Rusia terutama dalam Working Group on Trade, Investment and Industry. Agus berharap upaya konkret dapat segera diwujudkan pada sejumlah isu, termasuk industri, rantai pasok halal, perdagangan, logistik, standarisasi dan sertifikasi, pertanian, serta finansial.

"Indonesia mendukung penuh kolaborasi yang dijalin dengan Rusia di berbagai forum internasional, salah satunya BCIC yang memiliki potensi untuk memacu digitalisasi industri, teknologi 'mobilitas baru', sistem transportasi tanpa awak, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan IKM, transformasi digital, kecerdasan buatan, dan bio-industri," kata Agus.

Kemenperin meyakini, harmonisasi program melalui kerja sama ini akan mendukung kesiapan Indonesia menampilkan potensi industri terbaiknya pada INNOPROM 2026, serta memperluas peluang kerja sama industri lintas sektor. Kolaborasi ini juga diproyeksikan memperkuat akses pasar, meningkatkan rantai pasok, dan mempercepat transformasi industri menuju arah yang lebih modern, kompetitif, dan berkelanjutan.

"Dengan semangat kolaborasi yang terus meningkat, kami optimistis bahwa hubungan industri dengan Rusia akan semakin kuat dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan bagi kedua negara," kata Menperin.

Simak juga Video: Putin ke Prabowo: Kami Terbuka Kerja Sama dengan RI di Bidang Nuklir




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork