Sri Mulyani Beberkan Isi Pertemuan Jokowi Dengan Presiden ADB

Sri Mulyani Beberkan Isi Pertemuan Jokowi Dengan Presiden ADB

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 01 Feb 2017 14:16 WIB
Foto: Danu Damarjati
Jakarta - Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Presiden Asian Development Bank (ADB) Nakao. Di mana, kedatangan Presiden ADB menjadi yang ketiga kalinya.

Namun, apakah yang dibahas dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden ADB ?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kedatangan Presiden ADB Nakao tentunya ingin mendapatkan informasi perkembangan sekaligus menyampaikan ide-ide atau konsep pembangunan sampai skema pendanaan.

"Kunjungan ke 3 untuk melihat tentu perkembangan pembangunan di Indonesia dan sekaligus untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran dari ADB dan apa-apa yang akan didukung baik dari sisi konsep pembangunannya sendiri maupun dari sisi dana Pembangunan," kata Sri Mulyani di Komplek Istana, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Menurut Sri Mulyani, ADB adalah suatu lembaga yang didirikan di mana Indonesia menjadi salah satu pemangku kepentingan, berdiri sejak tahun 1966 dan Indonesia sebagai anggota PBB memiliki pangsa saham yang cukup besar dan Indonesia adalah anggota ADB dan sekaligus juga sebagai peminjam dari ADB.

Pada pertemuan kali ini, lanjut Sri Mulyani, Presiden Jokowi menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan kemajuan perekonomian Indonesia, kebijakan yang akan diterapkan oleh pemerintah guna menjaga iklim investasi, infrastruktur di Indonesia. Tidak hanya itu, Mantan Wali Kota Solo ini juga menjelaskan program tax amnesty, serta program-program untuk menyelesaikan atau mengurangi kesenjangan maupun kemiskinan di Indonesia.

"Presiden juga memberikan contoh mengenai kartu Indonesia Pintar, kartu Indonesia sehat dan bagaimana targeting kepada masyarakat terutama kelompok miskin," tambahnya.

Lanjut Sri Mulyani, Presiden ADB Nakao juga akan melakukan kunjungan kerja ke Surabaya untuk mengunjungi 2 politeknik yang didukung oleh ADB.

Dua politeknik tersebut yang pertama dibidang perkapalan dan yang satu di bidang elektronik. "Dan ini yang tadi disampaikan sudah sesuai dengan fokus Bapak Presiden untuk lebih banyak meningkatkan Vokasional training," tandasnya.
(mkj/mkj)
Hide Ads