Dalam pidatonya, Jokowi meminta tol ini digratiskan sampai seksi II dan III tersambung, yang dijadwalkan bisa beroperasi pada akhir tahun ini.
"Ini jalan tol pertama yang ada di Sumatera Selatan. Saya minta, meskipun jalan tol berbayar, bisa dinikmati masyarakat. Pada awal operasi ini sampai akhir tahun 2017 tanpa dipungut biaya. Nanti jika sudah tersambung dengan seksi II dan III baru dipungut biaya," katanya seperti dikutip dari keterangan resmi yang dikutip detikFinance di Jakarta, Jumat (13/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi sendiri sudah empat kali datang langsung meninjau progres pembangunan tol ini. Hal tersebut kata dia diharapkan mampu mendorong percepatan penyelesaiannya, sekaligus memberikan dukungan dan motivasi kepada semua pihak yang terkait.
Pasalnya, selain kendala pembebasan lahan pembangunan Tol Palindra juga membutuhkan teknik konstruksi khusus karena lahan didominasi daerah rawa bergambut. Guna mempercepat proses pembangunan jalan tol tersebut, diterapkan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) untuk mengurangi kadar air dan kadar udara dalam tanah.
"Dibanding tol yang lain, pembangunan Palindra ini membutuhkan biaya yang hampir 1,5 kali lipat lebih besar, karena harus menguruk tanah sedalam 7 meter dan mengurangi kandungan air rawa sebelum dipadatkan tanahnya," tutur Jokowi.
"Saya tanya 2-3 bulan lalu masih ada pembebasan lahan yang belum selesai. Tadi saya tanya lagi semua seksi di Palindra sudah selesai pembebasan lahannya. Persoalan seperti kendala lahan tidak akan bisa diselesaikan kalau tidak didorong terus penyelesaiannya," tambahnya.
Pemerintah sendiri berniat terus menambah panjang jalan tol di Indonesia guna memperlancar distribusi dan menurunkan biaya logistik barang dan jasa. Tol ini nantinya juga akan mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.
Sebagai informasi, Tol Palindra dengan nilai investasi sebesar Rp 3,3 triliun merupakan salah satu ruas tol penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya melalui Perpres Nomor 117 Tahun 2015. Total panjangnya 22 km, terdiri dari tiga seksi, yakni seksi I ruas Palembang-Pamulutan (7,8 km), seksi II Pamulutan-KTM (4,9 km) dan seksi III KTM-Simpang Indralaya (9,3 km).
Pembangunannya telah dimulai sejak tahun 2015 dan saat ini progres konstruksi untuk seksi II sudah 26,27% dan seksi III sebesar 83,14% dan ditargetkan bisa selesai seluruhnya tahun 2018. (eds/wdl)