Sosialisasi pemanfaatan aspal campur plastik dihadiri sekitar 150 SKPD, Dinas PUPR dan utusan Pemda dari bagian timur Indonesia.
Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Deded P. Syamsudin dalam keterangannya di lokasi pabrik pengolahan aspal di Kec. Moncongloe, Kab. Maros, Sulawesi Selatan, menyebutkan teknologi aspal bercampur limbah plastik kresek ini diinisiasi Kementerian Koordinasi Maritim untuk memanfaatkan limbah plastik yang selama ini menjadi persoalan di sektor lingkungan hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Aspal campuran plastik ini memiliki beberapa manfaat, pertama untuk memanfaatkan limbah kantong plastik yang susah terurai, kedua kinerja aspal lebih bagus, yaitu tidak mudah retak, tahan deformasi dan tahan air. Cukup biaya tambahan sekitar Rp 15 ribu untuk plastik, namun manfaatnya besar," tutur Deded.
Deded menambahkan, proses pencampuran limbah plastik yang sudah dicacah hingga berdiameter 1 sentimeter, dicampurkan ke cairan aspal dan agregat, dengan ukuran 3,6 kilogram limbah plastik untuk aspal minyak yang sudah bercampur agregat seberat 1 ton dalam tungku aspal atau mesin Asphalt Mixing Plant (AMP).
![]() |
"Kami sudah melakukan uji coba penerapan teknologi aspal di sejumlah daerah, seperti di Bekasi dalam skala proyek yang dikerjakan kontraktor dengan ukuran lajur sepanjang 2,4 kilometer dengan lintasan berat, Bali di kampus Udayana, setelah di Makassar akan diuji coba ke Solo, Surabaya, dan kawasan rest area Tangerang-Merak," pungkas Deded.
Sebelum melakukan kunjungan di AMP dan penghamparan aspal sepanjang 100 meter di jalan Dakota, pintu masuk kawasan Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Kab. Maros dan penghamparan aspal Buton di Kab. Pangkep, para peserta diberi materi penerapan terbatas teknologi aspal plastik Kepala Balai Penerapan Teknologi Jalan dan Jembatan Budi Doelrahman, Dr Madi Hermadi peneliti madya Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Luki H Korah Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air.
![]() |