Dengan masih adanya sekitar 240 km panjang tol lagi yang dikejar target operasinya, sejumlah ruas tol pun diperkirakan ada yang harus ditunda operasinya alias gagal memenuhi target tahun ini. Kepala BPJT Herry Trisaputra mengatakan kendala pengadaan lahan dan cuaca menjadi alasan waktu pengoperasian jalan tol kerap molor dari target yang telah diproyeksi.
"Memang susahnya bangun tol itu tidak seperti beli mobil. Ada uang saja tidak cukup, karena butuh waktu untuk membangunnya lagi, dan belum lagi bebasis tanah. Di luar itu, ada faktor cuaca, dan juga dihadapkan pada permasalahan tanah. Di Tol Solo-Ngawi juga ada perlintasan yang mau dibangun tapi terkendala lahannya," katanya beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pula untuk tol Solo-Ngawi Kertosono yang mengalami deviasi masing-masing minus 4,02% dan 2,9% pada porsi tol yang dikerjakan BUJT maupun pemerintah. Sementara untuk tol Surabaya-Mojokerto dan Soreang-Pasir Koja diketahui saat ini telah mendapatkan sertifikat laik fungsi dan tinggal menunggu jadwal pengoperasian dari Menteri PUPR.
Berikut progres tol yang masih dalam pekerjaan menuju target pengoperasian di bulan Desember mendatang:
1. Pejagan-Pemalang
Seksi 3 Brebes Timur-Tegal Timur 10,4 km, tanah bebas 99,95%, terbangun 67,34%
Seksi 4 Tegal Timur-Pemalang 26,9 km, tanah bebas 99,88%, terbangun 58,52%
2. Solo-Ngawi
Porsi yang dikerjakan pemerintah 21,07 km, progres konstruksi 98,21%
Seksi 1A Colomadu-Karanganyar 0,9 km, tanah dan konstruksi 100%
Seksi 1B Colomadu-Karanganyar 1,47 km, tanah dan konstruksi 100%
JBH Solo-Kertosono MYC 0,9 km, tanah 100%, konstruksi 60,33%
Colomadu-Karanganyar 17,78 km, tanah dan konstruksi 100%
Porsi yang dikerjakan BUJT 69,2 km, progres tanah 94,36%, progres konstruksi 80,14%
Seksi 3 Solo-Mantingan 35,15 km, tanah 92,68%, konstruksi 85,15%
Seksi 4 Mantingan-Ngawi 34,2 km, tanah 95,67%, konstruksi 75,28%
3. Ngawi-Kertosono
Porsi yang dikerjakan BUJT 49,51 km, progres tanah 99,88%, progres konstruksi 90,69%
Seksi 1 IC Ngawi-IC Madiun 20 km, progres tanah 99,74%, konstruksi 85,76%
Seksi 2 IC Madiun-IC Caruban 8,45 km, progres tanah 100%, konstruksi 95,81%
Seksi 3 IC Caruban-IC Nganjuk 21,06 km, progres tanah 99,97%, konstruksi 90,69%
Porsi yang dikerjakan pemerintah, Seksi 4 Saradan-Kertosono 37,39 km, progres tanah 98,2%, konstruksi 15,39%
4. Ciawi-Sukabumi
Seksi I Ciawi-Cigombong 15,35 km, progres tanah 96,22%, konstruksi 42,15%
5. Soreang-Pasir Koja
Seksi 1 3,3 km, progres tanah 99,79%, konstruksi 90,14%
Seksi 2 4,85 km, progres tanah 99,68%, konstruksi 97,92%
6. Cinere-Jagorawi
Seksi 2 Raya Bogor-Kukusan 5,5 km, progres tanah 99,64%, konstruksi 76,6%
7. Depok-Antasari
Seksi 1 Antasari-Brigif/Cinere 5,8 km, progres tanah 92,97%, konstruksi 70,98%
8. Bakauheni-Terbanggi Besar
Paket 1 Bakauheni-Sidomulyo 39,4 km, progres tanah 89,84%, konstruksi 60,4%
Paket 2 Sidomulyo-Kotabaru 40,5 km, progres tanah 95,6%, konstruksi 55,91% (eds/hns)











































