Proyek terowongan untuk lintasan ganda kereta api ini berlokasi di Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Belum lama ini Komisaris Utama PTPP, Andi Gani Nena Wea, bersama Komisaris Independen Aryanto Sutadi, serta didampingi Kepala Divisi Infrastruktur 2 PTPP Yul Ari, melakukan kunjungan kerja ke Terowongan Notog BH 1440.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap proyek ini dapat selesai tepat pada waktunya, yaitu bulan Desember 2018 tentunya dengan standar kualitas yang baik dan memuaskan. Perseroan harus bangga karena proyek ini 100% dikerjakan oleh anak bangsa tanpa campur tangan dari luar negeri," ujar Andi Gani Nena Wea dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (30/11/2017).
Terowongan ini merupakan salah satu jalur transportasi kereta api yang menghubungkan Cilacap dan Purwokerto di mana jalur tersebut merupakan konektivitas yang sangat penting dalam masyarakat Jawa Tengah.
Terowongan Notog BH 1440 lama dibangun pada tahun 1914-1915 oleh perusahaan Kereta Api Hindia Belanda, Staats Spoorwegen (SS). Terowongan Notog merupakan terowongan single track lengkung, yakni jalur berbelok dengan panjang 260 meter menembus bukit Gamping di Desa Notog Kecamatan Patikraja.
Terowongan Notog baru yang saat ini dibangun pada tahun 2017 oleh perseroan berada di sisi selatan terowongan eksisting yang berjarak sekitar 200 meter dan memiliki lengkungan atau R existing R 800.
Jalur kereta api dengan panjang 550 meter ini dapat memangkas jarak tempuh dari Notog menuju Kebasen sepanjang 300 meter dengan kecepatan maksimum kereta saat ini dalam terowongan adalah 100-120 km/jam.
Dalam pembangunan terowongan ini tim proyek Terowongan Notog BH 1440 membuat terobosan naru dengan membuat sebuat alat yang dinamakan Shotcrete Machine dan merupakan sebuah alat semprot beton robotik.
Selain itu ada pula inovasi lainnya yakni material pengisi forepolling yang awalnya menggunakan cement base menjadi chemical material (polyurethane), serta sliding form atau bekisting terowongan semi hidrolik.
Inovasi-inovasi yang ada diharapkan dapat dipakai di proyek-proyek serupa ke depannya sehingga pekerjaan dapat menjadi lebih efisien baik dari segi waktu, biaya maupun tenaga. (ara/dna)