Namun pengoperasian kereta bandara yang bermula dari Stasiun Sudirman Baru ini belum juga dibuka untuk umum. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ada beberapa hal yang harus dikoordinasikan mengenai jalur yang dilewati kereta ini.
Dia bilang, kereta bandara ini menggabungkan pergerakan slot-slot kereta-kereta yang lain, sehingga PT Railink selaku operator moda transportasi ini harus terus menguji coba pengoperasiannya dengan slot-slot yang gabungan, supaya saat nanti diresmikan, tidak ada gangguan yang berarti dengan adanya tambahan dari kereta bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya sudah telpon dengan KAI dan APMS (automatic people mover system atau sky train) yang ada di Soetta, supaya ini mulus (pengoperasiannya). Mestinya paling lambat dalam satu minggu ke depan, ini sudah berjalan. Saya sudah minta ke KAI, kalau memang belum menginformasikan secara resmi, beritahu ke masyarakat. Karena secara teknis, mestinya sudah bisa," tambahnya.
Pria lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) ini sendiri yakin, keberadaan kereta bandara akan menjawab kebutuhan masyarakat akan moda transportasi alternatif lain menuju ke bandara yang lebih aman, nyaman dan tanpa macet.
"Karena angkutan masal itu jadi satu cara kita selesaikan kemacetan dan segala persoalan lalu lintas di Jakarta," tandasnya. (eds/ang)











































