Bentang Utama Jembatan Terpanjang Papua Siap Dikirim dari Surabaya

Bentang Utama Jembatan Terpanjang Papua Siap Dikirim dari Surabaya

Wilpret Siagian - detikFinance
Sabtu, 02 Des 2017 17:51 WIB
Foto: Dok. Ditjen Bina Marga dan PUPR
Jayapura - Konstruksi satu dari dua box baja pelengkung bentang utama Jembatan Holtekamp Jayapura yang diproduksi di PT PAL Indonesia, di Surabaya telah rampung dan siap dikirim dengan kapal secara utuh ke Jayapura.

"Pengiriman box baja pelengkung dengan panjang 120 meter tersebut direncanakan pada Minggu, bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti PU ke-72," ujar Kepala Balai Pembangunan Jalan dan Jembatan Wil XVIII Papua, Osman Hariyanto Marbun di Jayapura, Sabtu (2/12/2027).

Osman mengatakan, perangkaian konstruksi jembatan Holtekamp ini pertama kalinya dilakukan bukan di lokasi jembatan. Pada umumnya perangkaian sebuah jembatan dilakukan di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umumnya, perangkaian sebuah jembatan dilakukan di lokasi. Namun untuk jembatan Holtekamp, perangkaian konstruksi dilakukan di pabrik pembuatan yakni di PT PAL Indonesia Surabaya," kata Osman.

Pembuatan pelengkung bentang tengah jembatan Holtekam tersebut dilakukan sejak Juli 2017. Pengiriman box baja pelengkung kedua akan dilakukan pada pertengahan Desember 2017.

"Mudah-mudahan semua rencana berjalan baik, sehingga waktu pembangunan jembatan yang menghubungkan daerah perbatasan negara PNG ini bisa tepat waktu," tambahnya.

Osman menambahkan, Jembatan Holtekamp merupakan jembatan lengkung box dengan bentang terpanjang dan terlebar di Indonesia. Ini juga menjadi pengiriman jembatan utuh terjauh yakni 3.200 km dari Surabaya ke Jayapura dengan perkiraan lama perjalanan yakni 30 hari.

"Jembatan ini dilengkapi spesial bearing dinamakan seismic isolation pendulum bearing dan spesial expansion joint," ujarnya.

Panjang bentang utama 400 meter ditambah jembatan pendekat 332 meter yang terdiri 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp sehingga total panjang jembatan keseluruhan 732 meter. Sementara lebar jembatan 21 meter yang terdiri 4 lajur 2 arah dilengkapi median jalan.

Keberadaan Jembatan Holtekamp memiliki nilai strategis, yakni untuk mengatasi kepadatan kawasan perkotaan, pemukiman dan kegiatan perekonomian di dalam Kota Jayapura. Pasalnya, jembatan ini memangkas jarak tempuh hingga 17 kilometer di antara kedua lokasi tersebut.

Hal ini berpengaruh pada waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam kini menjadi 60 menit.

Biaya untuk membangun jembatan di atas laut Teluk Youtefa ini mencapai Rp 1,7 triliun. Proyek ini dikerjakan kontraktor konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya.

Osman menargetkan pembangunan Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura, Provinsi Papua dapat diselesaikan September 2018 atau lebih cepat dari rencana semula tahun 2019.

"Saat ini progres pembangunan fisik jembatan telah mencapai 78,68% dan ketika bentangan pelengkung box sudah terpasang kondisi pekerjaan sudah 95%," katanya.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads