Menteri PUPR Gandeng Jepang Pelihara Bendungan dan Jembatan

Menteri PUPR Gandeng Jepang Pelihara Bendungan dan Jembatan

Angling Adhitya Purbaya - detikFinance
Rabu, 13 Des 2017 17:32 WIB
Menteri PUPR Gandeng Jepang Pelihara Bendungan dan Jembatan
Foto: Angling Adhitya Purbaya (detikFinance)
Jakarta - Pemerintahan Indonesia akan membangun 49 bendungan dan melakukan perawatan terhadap bendungan yang sudah ada. Untuk menambah inovasi, Pemerintahan Jepang digandeng untuk mencurahkan pengalaman mereka di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono usai membuka Seminar Tentang Jembatan dan Bendungan (DAM Upgrade and Bridge Seminar) yang berlangsung di kampus Universitas Diponegoro Semarang.

"Mereka (Jepang) selesai bangun bendungan di Jepang sehingga ilmu bendungan mereka sudah paten. Kita bangun 49 bendungan baru termasuk 231 bendungan yang sudah ada. Jadi bagaimana pelihara ini dan memanfaatkan dengan lebih baik," kata Basuki, Rabu (13/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam seminar tersebut hadir juga Yusuke Amano selaku Director of International Cooperation and Engineering for Infrastructure of MLIT. Basuki menjelaskan, dengan kerja sama tersebut bendungan yang sudah ada bisa diupgrade dengan 4 tipe.

"Ada 4 tipe, bisa ditinggikan agar storage (penyimpanan) lebih besar, flushing atau terowongan untuk bilas sedimennya, ada juga yang memperbaiki cara mengoperasikannya," jelas Basuki.

"Sebagai contoh di Citarum dengan memperbaiki cara mengoperasikan bendungan, buka-tutupnya. Ternyata, bisa menambah kapasitas air. Dengan operasi yang diperbaiki bisa 12 meter kubik per detik air yang bisa dimanfaatkan Jakarta. Saya ingin punya ide inovasi," imbuhnya

Selain bendungan, ilmu dari Jepang juga akan digunakan untuk pemeliharaan puluhan ribu meter jembatan di Indonesia yang 30%-nya kurang baik dan 10% lainnya rusak parah.

"Kita meminta memonitor (jembatan) dan hasilnya sudah ada," tandas Basuki.

Sementara itu Yusuke Amano sudah melakukan studi di bendungan Kedungombo, Citarum, dan Jatiluhur. Ia mengatakan cukup senang bisa mengungkapkan hasil studinya dan bermanfaat.

"Indonesia ada fasilitas yang sudah lama seperti bendungan dan jembatan. Di Jepang ada yang lebih kuno. Jepang punya pengalaman memperbaiki, merawat, dan mempertahankan fasilitas tersebut, itulah yang akan dipergunakan di Indonesia," jelas Yusuke.

Kementrian PUPR juga menggandeng BMKG untuk mendukung pengoperasian fasilitas dan infrastruktur yang sudah ada salah satunya agar pemberdayaan sumber daya air lebih maksimal.

"Tentunya, dengan akurasi 100% untuk prakiraan cuaca. Terkait infrastruktur, akurasi yang tinggi bisa juga kami siapkan untuk mendukung inovasi pembangunan infrastruktur," kata Kepala BMKG, Prof Dwikorita Karnawati. (alg/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads