"Nanti itu kita ada usulan unsolicited, atau pemrakarsa untuk itu (tol layang Sedyatmo), tapi belum sejauh. Masih usulan ke Kementerian PUPR, masih pemrakarsa," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani belum lama ini.
Desi menambahkan, langkah ini dilakukan untuk meminimalisir kepadatan kendaraan yang akan menuju Bandara Soekarno Hatta. Pasalnya, di jam-jam tertentu, kepadatan di jalan tol ini tak bisa dihindarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, konsep pembangunan jalan tol layang yang dibangun di atas jalan tol yang sudah ada juga tengah dilakukan. Yakni, jalan tol Jakarta-Cikampek layang yang sat ini proses pekerjaannya tengah berlangsung.
Bila jalan tol Sedyatmo layang mendapat persetujuan dari Kementerian PUPR, diharapkan bisa mengurai kemacetan di ruas tol Sedyatmo arah Bandara Soekarno-Hatta.
Sementara itu, saat ini Jasa Marga tengah melebarkan ruas jalan Tol Prof Dr. Ir. Sedyatmo. Pelebaran jalan tol tersebut diproyeksikan rampung pada awal Januari 2018. Pelebaran ruas tol yang dikerjakan mulai km 28.200 hingga km 30.500 arah Bandara Soekarno-Hatta.
Bagian ini merupakan pertemuan dari dua lajur bagian tengah dan dua lajur bagian samping tol. Total empat lajur tersebut langsung mengalami penyempitan menjadi hanya dua lajur di km 28.200 sehingga kerap mengalami penyempitan.
Saat ini, di km 28.200 hingga km 30.500 tol Sedyatmo dibuat satu lajur lagi ditambah bahu jalan dengan harapan bisa mengurangi beban jalan tol tersebut. "Sekarang sudah diaspal cuma masih perlu lebarkan lagi jembatannya," ujar Desi. (ara/dna)