Budi Karya menjelaskan, pemerintah dengan senang hati memang membuka kesempatan besar kepada bagi swasta yang ingin membangun infrastruktur. Dengan begitu, pembangunan infrastruktur tak hanya mengandalkan uang negara.
"Kalau namanya infrastruktur kaitannya dengan swasta pasti pemerintah memberikan privilege, memberikan kepada mereka untuk berinvestasi. Karena apa? Kita memang butuh dana-dana swasta, dan kita ingin bangkitkan swasta," kata Budi Karya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (8/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun untuk rencana pembangunan LRT yang digagas oleh Ratu Prabu ini, Budi Karya mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Antara lain, Budi Karya meminta agar pembangunannya dilakukan secara bertahap.
"Kalaupun mau dibangun itu lakukan secara bertahap. Dimulai dari tempat-tempat yang paling ekonomis," kata Budi Karya.
Selain itu, dirinya juga meminta untuk adanya kepastian pendanaan dalam proyek ini. Yang terakhir dirinya meminta agar Ratu Prabu menggandeng perusahaan transportasi dalam membangun proyek LRT ini. Pasalnya, Ratu Prabu bukanlah perusahaan di sektor transportasi.
"Ratu Prabu karena bukan merupakan perusahaam transportasi, dia harus berkolaborasi dengan pihak yang memang menangani itu. Jadi kalau nanti ada satu proposal paling tidak ada tiga yang saya minta harus ditambahkan. Kita mau cepat, kita laksanakan, tapi bertahap, ada partner sebagai operator, dan ketiga musti bersama financing," pungkasnya. (zlf/zlf)











































