"Hingga akhir Desember 2017, perkembangan konstruksi telah mencapai 90,25 persen, dengan rincian stasiun layang 85 persen dan stasiun bawah tanah 95 persen. Capaian ini adalah hasil kerja tim dalam waktu yang panjang," kata William dalam keterangan resminya, seperti dikutip Jumat (26/1/2018).
William menjelaskan, kereta MRT Jakarta pertama nantinya akan datang di Maret 2018 dari Jepang. Selanjutnya dilakukan integration and commissioning testing pada Agustus dan uji coba tanpa penumpang di Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini jumlah karyawan MRT, lanjut Willy, sekitar 288 orang dengan 80% usia di bawah 35 tahun. Diharapkan, pada Maret 2019, akan ada sekitar 700 orang karyawan yang siap untuk menyukseskan operasionalisasi kereta bawah tanah pertama di Indonesia ini.
Seperti diketahui, saat ini PT MRT Jakarta juga tengah mempersiapkan sumber daya manusia menuju operasionalnya nanti. Perusahaan telah mengirimkan beberapa karyawan untuk menjalani pelatihan masinis di Malaysia.
MRT Jakarta tahap satu akan melewati 13 stasiun, antara lain Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, hingga Stasiun Blok M. Selanjutnya, perjalanan berlanjut hingga Stasiun Sisingamangaraja, Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas, dan terakhir di Stasiun Bundaran HI.
Perjalanan menggunakan MRT dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI diperkirakan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Waktu tempuh yang lebih cepat serta kenyamanan menjadi andalan untuk mengajak masyarakat memilih moda transportasi ini dibandingkan kendaraan pribadi. (eds/hns)











































