2 Tahun Groundbreaking, Begini Progres Kereta Cepat JKT-BDG

2 Tahun Groundbreaking, Begini Progres Kereta Cepat JKT-BDG

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 30 Jan 2018 16:14 WIB
Foto: Wisma Putra
Jakarta - Peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) sudah 2 tahun lalu. Namun, proyek ini dinilai lambat lantaran tak menunjukkan perkembangan yang signifikan dan masih berkutat pada masalah pembebasan lahan.

Kementerian BUMN menyatakan proyek ini masih terus berjalan di lapangan meski memang berjalan lambat. Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Ahmad Bambang, mengatakan sampai saat ini pembebasan lahan sudah hampir 60% dari total lahan yang dibutuhkan.

[Gambas:Video 20detik]


"Lahan stasiun dan trase, mulai Halim hingga Bandung sepanjang 143 km, 33 km sudah dimulai konstruksi dan minggu ini akan diserahkan lagi 20 km. Total progres pembebasan lahan sudah hampir 60%," katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Selasa (30/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad Bambang juga menjelaskan, dari hampir 60% lahan yang sudah bebas itu, lahan untuk pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di 4 stasiun juga sudah rampung. Sejumlah besar lahan yang akan dikembangkan sebagai TOD tersebut merupakan aset idle PTPN VIII, salah satu anggota konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Pengembangan kawasan berbasis TOD sendiri akan menjadi sumber pendapatan berulang bagi bisnis KCIC.

"Untuk lahan TOD sudah beres semua," ungkapnya.

Adapun pembebasan lahan juga menjadi salah satu syarat pencairan dana pinjaman dari China untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. China diketahui meminta masalah pembebasan lahan ini segera diselesaikan oleh pemerintah, terutama di daerah Halim.

(eds/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads