Syarif mengaku masih belum mengetahui ada atau tidaknya pengurangan spesifikasi di proyek tersebut. Hal itu menyusul adanya kabar bahwa PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor mengurangi tiang baja di proyek Tol Becakayu hingga membuat bekisting pierhead ambruk.
"Itu masih proses pemeriksaan, belum bisa dilihat. Tapi yang pasti tidak mungkin disengaja (kalau ada pengurangan), kalau itu kan sudah standar," kata Syarif kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (10/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, insiden kecelakaan dalam proyek layang tersebut bukan unsur kesengajaan, melainkan karena adanya kelalaian dalam pengerjaan proyek. Namun, ia masih belum bisa memastikan penyebab utama dari kecelakaan tersebut.
"Jadi itu kan persoalan (misalnya) satu biji (sengaja) dikurangi, terus merusak yang lain kan nggak mungkin. Jadi itu bisa saja dari sisi kelalaian dari sisi apa, masih diproses, masih diperiksa secara teknis," jelasnya.
Walau begitu, Syarif mengatakan, pengurangan spesifikasi seperti tiang baja sangat merupakan hal yang fatal dilakukan. Sebab, tiang baja memiliki fungsi sebagai penyangga agar bekisting pierhead atau kepala tiang tak terjatuh dari posisinya.
"Ya pastilah (fatal kalau dikurangi), itu kan penahan bekisting. Semacam baut lah, untuk menjadi penahan. Kalau pintu kan supaya tidak longgar dipasangi baut," kata Syarif.
Sementara, untuk hasil investigasi atau pemeriksaan, Syarif memperkirakan hasilnya sudah bisa keluar pada Senin pekan depan. Nantinya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang akan mengumumkan langsung hasilnya.
"Tunggu saja, Pak Menteri mungkin hari Senin atau Selasa sudah presscon. Senin depan mungkin. Mudah-mudahan," tutur Syarif. (fdl/ara)