Perubahan PLBN Skouw membuat masyarakat tertarik dan penasaran untuk melihatnya. Tempat ini pun mendadak menjadi tempat wisata dan mereka yang datang hanya untuk berswa foto di wilayah terluar Indonesia itu.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bahkan bawa ayah saya nih dari Manado mau melihat ini saja. Saga sama anak sekeluarga juga," tuturnya kepada detikFinance, di Skouw, Jayapura, Sabtu (17/3/2018).
Elfrida mengaku penasaran dengan PLBN Skouw yang ramai perbincangkan. Akhirnya dia pun percaya dan bangga Indonesia memiliki PLBN yang bagus.
"Katanya banyak di sini perubahan setelah ada penbangunan, ya saya penasaran, mau lihat sekaligus wisata. Ini ikon Indonesia. Apalagi katanya mau dikembangkan lagi," tuturnya.
![]() |
PLBN Skouw sendiri saat ini tengah dikerjakan proyek pengembangan tahap II. Proyek lanjutan ini merupakan pengembangan zona sub inti dan pendukung.
Pembangunan zona sub inti dan pendukung PLBN Skouw berisi berbagai macam sarana dan prasarana. Di antaranya rumah dinas pegawai, gereja, masjid, parkir kendaraan, rest area, pos pamtas TNI dan Polri.
Selain itu ada pula sarana penunjang ekonomi seperti pasar perbatasan, foodcourt, wisma Indonesia, gedung serbaguna dan parkir kendaraan. Semuanya dibangung di atas lahan seluas 12,2 hektare dan luas bangunan 9.921 m2.
Proyek ini digarap oleh PT Nindya Karya Wilayah V dengan nilai mencapai Rp 246,5 miliar. Proyek ini mulai dikerjakan sejak 16 Desember 2016 dan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2018.
![]() |