Pembebasan Lahan Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Telan Rp 9 T

Pembebasan Lahan Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Telan Rp 9 T

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 21 Mar 2018 17:34 WIB
Pembebasan Lahan Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Telan Rp 9 T
Foto: Trio Hamdani/detikFinance
Bandung Barat - Pembebasan tanah proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditarget rampung April tahun ini. Saat ini progres pengadaan lahan sudah mencapai 56,5%.

Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, proses pembebasan tanah menelan biaya hingga Rp 9 triliun

"(Biaya pembebasan lahan), total anggarannya Rp 9 triliun," kata Rini saat meninjau lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) di kawasan Walini, Desa Kanangasari, Cikalong Wetan, Bandung Barat, Rabu (21/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dana tersebut tidak menggunakan APBN. Dana tersebut diperoleh dari konsorsium antara BUMN Indonesia dan perusahaan China lewat PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Rini menjelaskan saat ini pengadaan tanah tinggal proses musyawarah dalam menetapkan valuasi atau nilai tanah milik warga untuk diambil alih guna kebutuhan proyek Kereta Cepat JKT-BDG.


"Pada dasarnya tinggal penilaian valuasi karena harus musyawarah. Kita tetap programnya satu area tetap diukur ulang secara detail. Habis itu kita musyawarahkan. Masyarakat diberi waktu, ada yang setuju, ada yang tidak," ujarnya.

Musyawarah ini cukup memakan waktu mencapai kesepakatan bersama. Proses pembebasan tanah proyek kereta cepat JKT-BDG melibatkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.


Saat meninjau lokasi proyek kereta cepat JKT-BDG, Rini ditemani Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin.

"Semua sedang dikerjakan jadi saya terima kasih dengan Bu Ari karena panjangnya jalur ini dan melewati banyak kabupaten kota memang komplikasinya cukup tinggi. Kami yakin progres pembangunan kereta cepat dapat berjalan dengan baik," tutur Rini. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads