Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar saat ini sudah ada sekitar 40 masinis yang siap. Namun pihaknya berencana mencari sebanyak 70 orang masinis.
"Kita akan punya 70 orang masinis. Sekarang baru 30 sampai 40 orang masinis. Itu harus dapat sertifikat juga," katanya kepada detikFinance, Jumat (6/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rel MRT Sudah Terpasang 20 Kilometer |
Willy memaparkan pada dasarnya kereta MRT digerakkan oleh operator pusat. Sehingga masinis akan bertugas hanya untuk bagian darurat, seperti penutupan pintu. Sebab bila masih terdapat penumpang, pintu belum bisa tertutup sempurna.
"Kontrol terhadap kereta dilakukan oleh operation command center. Nah masinis tetap aja fungsinya tidak seperti di Kereta Api di mana seluruh pergerakan digerakkan masinis. Masinis cuma untuk emergency, menutup kereta di stasiun kalau di penumpang padat kan kereta otomatis kalau penumpang masih ada di pintu nggak bisa ketutup itu yang harus diatur," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan dari jumlah masinis yang telah ada saat ini lima di antaranya merupakan perempuan. Hal itu dilakukan guna memberikan kesempatan juga kepada kaum hawa.
"Perempuan 5 orang tapi sudah terus dicari. Itu kita ingin dunia perkeretaapian MRT itu tidak hanya laki-laki kan soalnya banyak. Jadi saya minta cari sebanyak-banyaknya agar ada partisipasi yang berimbang," jelasnya.
Video 20Detik: Saat Kereta MRT Menapak Rel di Lebak Bulus
Sementara itu, beberapa waktu lalu Willy juga memaparkan pihaknya akan terus berupaya untuk mencari masinis perempuan.
"Sebisa mungkin kita keliling negeri buat mencari dan mendapatkan di API (Akademik Perkeretaapian Indonesia), ada di STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat)," pungkasnya. (zlf/zlf)











































