Kedua kegiatan tersebut (direct call dan direct export) hingga kini intens dilakukan Perseroan dari beberapa pelabuhan besar di kawasan timur Indonesia di antaranya Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Balikpapan dan Pelabuhan Jayapura.
"Semua itu merupakan upaya (Pelindo IV) yang dilakukan untuk meningkatkan konektivitas domestik dan menekan disparitas harga, yang sebelumnya begitu tinggi antara wilayah barat dan timur Indonesia," kata Doso Agung di Makassar, Kamis (3/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia menyebut, selama ini cukup banyak bukti konektivitas di Indonesia Timur berhasil, terutama dalam menekan disparitas harga barang kebutuhan dan membuat Sulawesi Selatan pernah mengalami deflasi, tepatnya pada Ramadan dan jelang Lebaran Idul Fitri 2017 lalu.
Menurutnya, konektivitas sangat erat hubungannya dengan pengendalian harga komoditas di Indonesia Timur. Musababnya, terbangunnya konektivitas via laut, otomatis membuat suplai sejumlah komoditas ke wilayah ini lebih terbuka.
![]() |
Alhasil, disparitas harga antara timur dan barat perlahan menyusut, disusul dengan harga barang di tingkat konsumen yang juga menurun.
"Muaranya yakni menggairahkan kembali daya beli masyarakat," sebut Doso.
Tercatat, untuk harga semen di Wamena, Papua, yang semula Rp500.000 per sak, kini bisa dinikmati konsumen dengan harga Rp300.000 per sak atau mengalami penurunan harga sebesar 40%. Begitu juga dengan harga beras di Sorong yang semula Rp13.000 per kg, kini tinggal Rp10.500 per kg atau turun harga sebesar 20%.
Lebih jauh, Doso menyatakan direct call dan direct export juga membuka peluang bagi daerah di Indonesia Timur untuk menambah pendapatan daerah. Kawasan Timur Indonesia diketahui kaya komoditas unggulan yang selama ini diminati negara asing. Namun, negara asing hanya mengetahui komoditas itu berasal dari Surabaya atau Jakarta lantaran pengirimannya melalui Tanjung Perak atau Tanjung Priok.
"Tapi sejak Desember 2015, produk unggulan dari Indonesia Timur sudah bisa dikirim langsung ke luar negeri via Makassar. Tentunya itu bisa menambah pendapatan daerah dari berbagai biaya yang ditimbulkan," ujarnya.
![]() |
Diakui Doso, mulanya pengiriman langsung ke luar negeri via Makassar dianggap sebagian orang sebagai hal yang mustahil. Namun akhirnya, Pelindo IV bisa membuktikan bahwa semua itu bisa dilakukan.
Doso optimistis, dengan beroperasinya Makassar New Port (MNP) yang ditarget rampung Oktober tahun ini, konektivitas di wilayah Indonesia Timur dan kegiatan direct call serta direct export yang dilakukan selama ini akan semakin lancar.
Doso Agung menuturkan bahwa progress pembangunan MNP cukup cepat. Kondisi itu untuk mengejar target yang telah dipatok, agar MNP Tahap I bisa kelar pada Oktober mendatang dan berfungsi optimal pada awal 2019 nanti.
"Hingga 30 April 2018, realisasi fisiknya sudah mencapai 67,21%."
Makassar New Port tahap I
Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Pelindo IV, Farid Padang menambahkan, MNP Tahap I dibangun secara paket. Untuk paket A yang pembangunannya sudah dimulai sejak Juni 2015, progressnya sudah mencapai 79,23%. Paket B yang dibangun sejak September 2016, realisasi fisiknya sudah 67,18% dan paket C yang dibangun bersamaan dengan paket B, progressnya sudah 49,46%.
Sistem dermaga yang diaplikasikan adalah secant pile dengan sistem boring yang bisa mengefisiensikan waktu dan biaya dengan kualitas yang lebih baik, di mana penerapannya baru ada dua di dunia, yaitu di Liverpool dan Makassar New Port.
Dermaga ini adalah dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik Kawasan Berikat.
![]() |
Farid menerangkan, untuk paket A, saat ini pihaknya sedang mengerjakan borepile dermaga dan upper structure.
"Di paket B, sedang dilakukan pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast dan pekerjaan perkerasan paving block."
Sementara itu, pekerjaan yang sedang dikerjakan di paket C saat ini adalah, produksi core 1 - 5 kg, produksi underlayer 5 - 10 kg, pemasangan core breakwater (1 - 5 kg) dan pemasangan toe protection breakwater 100 - 160 kg. (fiq/hns)