Masalah Lahan Masih Hambat Pengerjaan Tol Baru ke Soetta

Masalah Lahan Masih Hambat Pengerjaan Tol Baru ke Soetta

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 12 Jul 2018 10:56 WIB
Foto: Dok. Jasa Marga
Jakarta - PT Jasamarga Kunciran-Cengkareng (JKC) optimistis pembebasan lahan Jalan Tol Kunciran- Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta/Soetta) dapat diselesaikan sesuai target. Tol ini merupakan bagian dari ruas Jakarta Outer Ring Road 2.

Menurut Direktur Utama JKC Edwin Cahyadi, total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan tol ini mencapai 122 hektar dengan menggunakan dana Pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku. Progres pengadaan tanah hingga awal Juli mencapai 44,42%.

Sementara itu, pada saat ini konstruksi pembangunan tol baru ke bandara Soetta tersebut baru mencapai 15,51%. Tol ini ditargetkan dapat beroperasi secara penuh pada bulan Maret tahun 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edwin mengaku, pihaknya menemui berbagai tantangan di lapangan terkait pengadaan tanah, seperti kesepakatan harga tanah dengan warga masih menunggu hasil keputusan pengadilan dan tumpang tindih kepemilikan tanah. Lalu soal tanah fasos/fasum yang belum diserahterimakan, penentuan lokasi Puskesmas pengganti, hingga perlunya pengukuran ulang Peta Bidang dan Daftar Nominatif Pemilik (DNP) serta terhambatnya eksekusi tanah milik Pemerintah yang masih ditempati warga.

"Kami berharap pelaksanaan pengadaan tanah dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat ini, karena target penyelesaian konstruksi pada bulan Februari 2019, sedangkan masih banyak lokasi pekerjaan struktur yang belum bebas", katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (12/7/2018).


Tantangan-tantangan ini berdampak terhadap waktu pengerjaan konstruksi karena lahan hasil pembebasan lokasinya menyebar di sejumlah titik (spot per spot) dari empat seksi sepanjang Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, sehingga akses masuk alat berat ke lokasi sangat terbatas.

Oleh sebab itu, Edwin mengatakan pihaknya berharap dukungan dari Pemerintah, seperti BPN Kota Tangerang, Pemkot Tangerang dan PPK-Kementerian PUPR, bersama pihak-pihak terkait untuk menemukan solusi percepatannya.

"Kami aktif berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang sebagai pelaksana pengadaan tanah dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai Instansi yang memerlukan tanah untuk segera menyelesaikan pelaksanaan pembebasan tanah Tol Kunciran-Cengkareng, termasuk koordinasi melalui Rapat dengan Dirjen Pengadaan Tanah pada tanggal 7 Maret 2018 lalu," katanya.

Jalan Tol Kunciran-Cengkareng sendiri terbagi dalam empat seksi pekerjaan, yakni Seksi 1 Simpang Susun (SS) Kunciran - SS Sultan Ageng Tirtayasa sepanjang 2,04 kilometer, Seksi 2 SS Sultan Ageng Tirtayasa - Benteng Betawi sepanjang 3,52 kilometer, Seksi 3 Benteng Betawi - Husein Sastranegara 6,57 kilometer, dan Seksi 4 Husein Sastranegara - Simpang Susun Benda 2,06 kilometer. Total panjang Jalan Tol Kunciran-Cengkareng adalah 14,19 kilometer.

Jika jalan tol Kunciran-Cengkareng telah beroperasi, maka akses jalan tol ke Bandara Soekarno Hatta/Soetta akan bertambah. Pengguna jalan tol memiliki alternatif lain, diluar Ruas Tol Prof.Ir. Soedijatmo, sehingga arus kendaraan ke Bandara Soetta akan terdistribusi. Dampaknya juga akan mempercepat arus barang dan jasa sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Tol Kunciran-CengkarengTol Kunciran-Cengkareng Foto: Dok. Jasa Marga


(eds/ara)

Hide Ads