Adapun, mikroorganisme tersebut dibuat dari teknologi bioremediasi atau proses biologi untuk mengendalikan pencemaran lingkungan. Dengan begitu masalah bau di Kali Item dapat teratasi.
"Penggunaan mikroorganisme dalam Bioremediasi bertujuan untuk mengurai polutan dalam air yang akan bekerja perlahan mematikan bakteri-bakteri dalam air penyebab bau," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Bambang Hidayah dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Sabtu (11/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada jarak 2,4 km dari Wisma Atlet Kemayoran, dilakukan penerbaran mikroorganisme padat seberat 2,5 kg. Sebab bakteri ini mampu terurai hingga 3 bulan lamanya dengan waktu aktif setelah 8 jam.
Kemudian, pada jarak 1-1,5 km disebar mikroorganisme jenis serbuk dengan kelebihan bakteri lebih cepat beraksi 4 jam setelah penerapan dan masa tinggal hingga 1 bulan.
"Kita menebarkan dalam bentuk cair sebanyak 10.290 liter, 300 meter dari lokasi. Mikroorganisme ini akan bekerja aktif sekitar 1 jam setelah penerapan yang akan mengurangi bau tidak sedap Kali Sentiong, namun masa tinggal bakteri lebih singkat," papar dia.
Sementara itu, Kepala Puslitbang Sumber Daya Air Eko Winar Irianto mengatakan penggunaan Bioremediasi merupakan salah satu pilihan teknologi ramah lingkungan yang bersih, alami, dan mudah diaplikasikan untuk perbaikan kualitas air. Ia berharap bakteri ini bisa dimanfaatkan di tempat lain.
"Mudah-mudahan nanti bisa menjadi bagian dari operasi dan pemeliharaan badan-badan air, termasuk sungai, embung, waduk dan danau lainnya," jelasnya.
Saksikan juga video 'Hilangkan Bau, Cairan Mikroba Disemprot ke Kali Item':
(hns/hns)