Jakarta -
Kereta ringan atau light rail transit (LRT) kini menjadi alat transportasi kebanggaan Kota Palembang. Bagaimana tidak, LRT ini merupakan LRT pertama yang beroperasi di Indonesia.
Selain pertama di Indonesia, infrastruktur yang dibangun untuk menyambut Asian Games ini juga diklaim satu-satunya LRT di dunia yang melintas di atas sungai.
Namun, ada catatan buruk pada LRT Palembang. LRT yang belum lama diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercatat beberapa kali mogok. Berikut berita selengkapnya:
Kereta LRT Palembang pertama kali mogok pada 1 Agustus 2018. LRT mogok saat menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II).
Juru bicara PT KAI Drivre III Kota Palembang Aida menyebut kereta LRT mogok saat menuju Bandara SMB II pada pukul 14.20 WIB. Kereta mogok sekitar 2 kilometer sebelum tiba di stasiun bandara. Di dalam LRT itu terdapat ratusan penumpang.
"Benar, kemarin sore itu LRT ada kendala dan berhenti saat kondisi hujan lebat di Palembang. Berhenti sekitar jarak 2 km sebelum tiba di stasiun bandara, kurang lebih sekitar 50 menit," kata Aida saat dimintai konfirmasi, Kamis (2/8/2018).
Selama LRT berhenti, kata Aida, semua penumpang memilih tetap bertahan di dalam kereta. Hal ini karena lampu dan AC di dalam masih hidup normal.
"Kalau dibilang mogok, sebenarnya LRT bukan mogok. Lebih tepatnya terhenti, ya. Sebab, lampu dan AC kereta hidup semua, hanya tidak jalan," ujar Aida.
"Kami sudah laporkan kepada PT Inka untuk evaluasi karena sekarang masih wewenang PT Inka. Karena ini kejadian pertama, ya jadi pelajaran dan menjadi evaluasi bersama," katanya.
Untuk diketahui, kereta mulai beroperasi untuk umum terbatas pada 23 Juli lalu. Saat awal beroperasi, kereta berangkat dari Stasiun DJKA ke Bandara SMB II dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
LRT Palembang dikabarkan mogok pada 10 Agustus 2018. Namun, pihak PT KAI membantahnya. Apa penjelasan KAI?
Pejabat Humas PT KAI Divre III Palembang Aida mengatakan kereta LRT berhenti beroperasi sekitar pukul 11.30 WIB. Kereta berhenti di stasiun bandara selama sekitar 100 menit dan disebut karena persoalan sinyal.
"Memang tadi sempat ada kendala saat kereta berada di Stasiun Bandara SMB II. Tapi kereta bukan mogok, hanya karena kendala teknis saja. Persinyalan kereta mengalami kendala," kata Aida kepada detikcom, Jumat (10/8/2018).
Dikatakan Aida, kereta kembali berhenti beroperasi untuk kedua kalinya setelah uji operasi sejak 23 Juli. Bedanya, pada kendala kali ini, kereta belum membawa penumpang.
"Belum ada penumpang, ini beda dengan awal Agustus lalu. Jadi sebelum kereta itu berangkat memang ada pengecekan persinyalan, sinyal inilah yang tadi tidak berfungsi dengan baik. Tapi dua kereta lain tetap beroperasi," sambung Aida.
"Untuk satu trainset ini memang sempat tertunda keberangkatannya dan saat ini sudah beroperasi normal, kami selaku operator sudah koordinasikan dengan PT Inka, Dirjen KA, PT Waskita, dan PT LEN sebagai penanggung jawab sinyal," katanya.
Untuk ketiga kalinya kereta light rail transit atau LRT di Palembang, Sumatera Selatan mogok. Kali ini kereta berhenti mendadak di tengah lintasan di Stasiun Jakabaring.
Pantauan detikcom, para penumpang nekat turun dari kereta dan berjalan kaki sejauh 2 km. Terlihat penumpang turun dengan pakaian penuh keringat. Ada juga wanita yang menggendong balita dalam kondisi menangis.
Ratusan penumpang terlihat berjalan di jalur evakuasi yang pada bagian bawah lintasan memiliki tegangan tinggi. Para penumpang nekat turun dari kereta LRT karena seluruh lampu dan AC berhenti mendadak.
Salah seorang penumpang, Toyuna (39) mengaku kereta LRT mogok pukul 17.30 WIB. Kereta LRT berhenti mendadak usai melintas dari Stasiun Polresta menuju ke Stasiun Jakabaring.
"Kereta mogok setelah melintasi Stasiun Polresta mau ke Stasiun Jakabaring dan terpaksa harus turun dari kereta. Di sana lampu semua mati, AC mati. Kami tidak boleh keluar hampir 30 menitan," terang wanita yang akrab disapa Yuna ini saat ditemui di Stasiun Jakabaring, Minggu (12/8/20).
Yuna yang sedang menikmati kereta LRT bersama keluarga sempat panik. Begitu juga seluruh penumpang yang berada di dalam kereta LRT menangis karena tiba-tiba berhenti mendadak.
"Tiba-tiba keretanya itu berhenti, petugas bilangnya ada sedikit gangguan. Tapi ini sampai 30 menit dan listrik di dalam mati semua. Banyak yang nangis dan sempat mau ribut sama petugas karena dilarang turun," kata warga lorong Pancasila Kota Palembang ini.
"Kami jalan kaki sekitar 2 Km lebih dari lokasi kereta mogok. Ini baru pertama kali naik kereta, eh sudah mogok. Jadi tadi banyak yang ketakutan," tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman