Meski perkembangan ekonomi di Sumatera tak sepesat di Jawa, namun pembangunan infrastruktur seperti tol juga digenjot oleh pemerintah saat ini. Hal tersebut semakin menambah predikat mewah bagi masyarakat Sumatera karena tiap provinsi sebentar lagi akan dilewati jaringan jalan bebas hambatan seperti di Jawa.
Total jaringan jalan Tol Trans Sumatera direncanakan mencapai 2.818 kilometer (km), yang terdiri dari 17 ruas jalan tol menyusuri pantai timur Sumatera menghubungkan Bakauheni hingga Aceh. Saat ini, pembangunan jalur tersebut masih terus dikerjakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kapal Feri yang berlayar dari Pelabuhan Merak hampir tiba di Pelabuhan Bakauheni, Tol Trans Sumatera sudah dapat terlihat. Dari jauh, jalan bebas hambatan tersebut nampak indah dengan pemandangan alam yang ada di sekelilingnya.
![]() |
Karena terintegrasi, kendaraan roda empat yang turun dari kapal bisa langsung masuk Trans Sumatera melalui Gerbang Tol di Bakauheni. Di sana, jalan tol tersebut sudah selesai dikerjakan dan nyaman untuk dilewati kendaraan.
Jalur yang pertama dilewati ini adalah ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 km. Selama melewati jalur ini, hampir seluruh jalan sudah layak dilewati. Saat ini progres konstruksinya sudah lebih dari 85%. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah meresmikan beberapa seksi yang ada.
Selain jalannya yang sudah layak dilewati, pengendara yang melewati jalur ini juga akan disuguhkan bonus pemandangan yang cukup apik. Pemandangannya mulai dari perbukitan yang indah, hingga persawahan hijau. Sayang, perjalanan ini harus terhenti di KM 140. Perjalanan saat itu ditempuh sekitar 2 jam, dari pukul 09.00-11.20 WIB.
![]() |
Selepas KM 140, ruas yang dilewati ialah Terbanggi Besar-Pematang Panggang. Nah, di ruas ini masih banyak jalan yang belum sempurna, bahkan masih terpotong. Sehingga, saat melewatinya beberapa kali putar setir keluar jalur tol dan memasuki jalan nasional, bahkan jalan perkampungan. Wajar saja, jalur sepanjang 112 km ini progresnya baru sekitar 60%, jadi masih ada juga jalan berlapis tanah.
Jalan ini kemudian langsung tersambung hingga ke ruas Kayu Agung Sepanjang 77 km. Ruas ini mungkin lebih parah lagi dari yang sebelumnya. Pasalnya, sebagian besar jalan masih berlapis tanah. Lewat jalur ini serasa lewat jalur off-road menggunakan mobil 4WD. Apalagi siang itu sedang terik, jalur tanah yang dilewati mobil meninggalkan jejak debu di banyak perjalanan.
Menjelang petang bahkan lebih ekstrem lagi. Penerangan di jalur tersebut masih sangat minim. Perlu kehati-hatian yang tinggi saat melewati jalur tersebut. Salah-salah, kendaraan bisa keluar jalur utama dan hingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Walaupun jalur ini panjangnya hanya 77 km, namun karena masih banyak berlapis tanah, perjalanan jadi lebih terasa cukup melelahkan. Sebab, karena jalan yang tidak rata, penumpang kendaraan pun harus rela diguncang-guncang saat duduk. Kalau melaju kencang, goncangan tentu lebih terasa. Masih belum cukup nyaman melewati jalur ini.
![]() |
Pun begitu saat melewati ruas Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 112 km. Jalan berlapis tanah sangat mendominasi di ruas ini. Penerangan juga masih sangat minim di malam hari. Ditambah batas-batas jalan yang juga belum ada sama sekali. Medannya masih masuk kategori berat.
Untungnya jalur yang dilewati di ruas itu hanya sekitar 33 km. Sebab, di km 33 ruas tersebut sudah bisa langsung keluar tol Palembang. Tak perlu meneruskan perjalanan hingga Betung. Barulah begitu keluar jalur, wilayah Palembang sudah bisa dimasuki. Total perjalanan yang ditempuh ini sekitar dari 10 jam.
Namun begitu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, bila jalur ini sudah selesai dikerjakan maka waktu yang ditempuh dari Bakauheni ke Palembang hanya sekitar 5 jam. Waktu tempuh itu jauh lebih cepat bila menggunakan jalur nasional.
"Kalau dari Jakarta itu harapannya mungkin bisa 7 jam, tapi kalau dari Bakauheni paling hanya 5 jam," jelas Rini di sela-sela peninjauan jalan, Kamis (30/8/2018).
Lebih dari itu, Rini menargetkan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Bakauheni, Lampung hingga Palembang bisa selesai dikerjakan pada awal 2019. Dengan begitu, mobilitas barang dan jasa antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi jadi bisa lebih berkembang nantinya dan ongkos logistik diharapkan bisa makin murah.
"Jadi memang ini jangan ada lagi masalah, sehingga target kita untuk permulaan 2019 bisa selesai," tutur Rini.
![]() |
Saksikan juga video 'Melihat Tol Trans Sumatera dari Mata Langit':
(fdl/eds)