Pantauan detikFinance, tampak Direktur SDM PT Pelindo 1 dan Umum Hamied wijaya, Presdir Jababeka, Hyanto Wihadhi, Head of Busdev DP World Asia Pacific Richard Szuflak, Direktur Perencanaan Pengembangan Pelindo 1 Iman Achmad Sulaiman hadir dalam FGD.
Dari hasil informasi yang didapatkan dari paparan diskusi, beberapa pejabat tengah berbicara soal rencana pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di seksi II yaitu untuk membangun kawasan industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam paparannya Presdir Jababeka, Hyanto Wihadhi menjelaskan mengenai perkembangan Jababeka yang mungkin bisa dicontoh dan dikembangkan ke berbagai daerah termasuk kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Bikin kawasan industri itu nggak mudah. Kebanyakan industri itu industri manufaktur di luar Jawa itu kawasan industri seperti Sei Mangkei itu sawit. Kami sudah memiliki pengalaman untuk pembangunan kawasan industri selama 30 tahun. Permasalahan soal pengolahan limbah dan pengembangan kawasan itu nggak mudah," kata Hyanto Wihadhi ketika berdiskusi soal pembangunan industri di depan para pejabat PT Pelindo.
Sementara itu dalam paparan awalnya Direktur Perencanaan Pengembangan Pelindo 1 Iman Achmad Sulaiman menjelaskan mengenai strategi pembangunan Pelabuhan
"Dengan harapan fase kedua ini setelah terintegrasi kawasan industri ini akan mengikuti," ujar dia.
Sebagai informasi, Rencanannya peresmian pembangunan seksi 1 Pelabuhan Kuala Tanjung akan diresmikan tahun ini. Setelah sebelumnya ditargetkan selesai Maret 2018.
Setelah sebelumnya pada Januari 2018 lalu pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung seksi 1 sudah mengerjakan berbagai pembangunan konstruksi dasar seperti dermaga 500x600 meter selesai.
Trestle panjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 meter dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch, serta lapangan penumpukan di darat yang dilengkapi dengan fasilitas terminal, sebagian besar telah selesai pengerjaannya.
Bambang menerangkan, saat ini kontraktor tengah melakukan finishing di beberapa bagian, dan tentunya setelah melewati masa commissioning, maka Pelabuhan Kuala Tanjung siap melayani arus keluar masuk barang dan penumpang ke seluruh Indonesia dan luar negeri.
Pembangunan tahap I merupakan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung berkapasitas 600 ribu TEUs. Berbagai fasilitas dan peralatan bongkar muat barang yang ada di terminal tersebut, di antaranya 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.
Total investasi pembangunan pelabuhan ini mencapai Rp 34 triliun, tetapi tahap I pembangunan terminal multipurpose senilai Rp 4 triliun yang dikelola PT Prima Multi Terminal, sebuah anak usaha patungan sejumlah BUMN, yang terdiri dari Pelindo 1, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya. (dna/dna)











































