"Pembebasan lahan ada beberapa masalah ya, terus juga ada yang punya pemerintah tapi ditempati orang lain," katanya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (5/10).
Berdasarkan data monitoring BPJT yang dikutip detikFinance, Sabtu (6/10/2018), progres proyek tol senilai Rp 16,2 triliun ini memang memiliki deviasi yang cukup lebar dari target yang ditentukan. Total deviasi progres konstruksi dari seluruh seksi mencapai 17,62% per 28 September 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seksi Pekanbaru-Minas 9,2 km memiliki deviasi paling besar, mencapai 74,95%. Seharusnya seksi ini sudah rampung pengerjaannya, sementara realisasinya baru 25%.
Sedangkan seksi 2 dari Minas ke Petapahan sepanjang 23,6 km memiliki deviasi 52,15%. Progres konstruksi baru 17,66% dari rencana yang seharusnya 69,81%.
Seksi lainnya seperti Petapahan-Kandis Utara deviasi 25%, Kandis Utara-Duri Selatan deviasi 0,74% dan seksi Duri Utara-Dumai lebih cepat 0,24%.
Adapun pembebasan lahan secara keseluruhan saat ini baru mencapai 77,72%. Sedangkan konstruksinya baru 9,28%.