Seperti yang terpantau di lokasi pembangunan, Selasa (16/10/2018) siang. Sebagian besar bangunan telah diselesaikan. Pekerjaan hanya menyisakan pengerjaan jalan di lokasi, dan lainnya.
Ruhban Ruzziyatno, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana mengatakan pihaknya memastikan seluruh pembangunan akan selesai pada awal November 2018. "Fixed pembangunan 100% awal November," ujarnya kepada sejumlah awak media di lokasi, Selasa (16/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan rencana awal pengisian air, pihaknya akan lebih dulu memastikan petani di bagian Kudus bagian bawah telah pakai air. "Kita tutup menjelang musim hujan. Sistemnya waduk kan gitu. Musim hujan kita mengisi. Musim kemarau baru kita gunakan. Kami sudah ada kesepakatan dengan petani soal itu," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Bupati Kudus M Tamzil bersama jajaran Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ditjen SDA Kementerian PUPR, PPK Pembangunan Bendungan Logung, Asisten I Sekda Kudus, Kepala Plt. Kepala Dinas PUPR Kudus, Direktur PDAM Kudus dan beberapa pejabat lainnya.
Tamzil menyinggung soal penggantian lahan milik Perhutani yang saat ini belum selesai. Dia meminta asisten I Sekda Kudus, Agus Budi Satriyo, untuk segera menyelesaikan permasalahan penggantian lahan milik Perhutani guna akses masuk wisata,
"Ada dana sekitar 21 miliar dari tahun anggaran kemarin, bisa dimanfaatkan untuk proses penggantian lahan," beber Tamzil.
Menurutnya, pemkab juga akan melakukan penghijauan, baik di sekitar bendungan maupun daerah hulu di lereng gunung Muria. "Kalau mau bendungan kita berumur panjang, maka kita harus melakukan pengamanan dengan penghijauan," ujarnya.
Di antaranya mengajak pihak swasta untuk menanam pohon beringin. Karena dengan menanam beringin itu aman dan tidak mungkin dicolong. "Dicolong kayune enggak iso. Kalau tanaman lain, kayunya bisa. PR kita musim hujan harus menanam. Ada uang enggak ada uang, nanam," tambahnya (zlf/zlf)