Karenanya, selain untuk memasok air baku, bendungan ini juga akan dijadikan sarana wisata. Hal itu mengemuka saat Pejabat (Pj) Bupati Kudus Riena Retnaningrum meninjau ke lokasi proyek di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus, Kamis (30/8/2018).
"Pemanfaatannya ke depan sebagai irigasi, pengendali banjir, juga tambahan spot wisata. Itu bisa menjadi daya ungkit ekonomi kerakyatan tersendiri," kata Riena di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga akan melakukan inovasi agar Bendungan Logung yang jadi destinasi wisata, menarik minat warga. Riena mencontohkan saat ini ada banyak desa yang terbukti mampu membuat desanya didatangi wisatawan. Maka untuk memajukannya, dibutuhkan inovasi membuat program wisata menarik.
"Walaupun sekadar untuk selfie, itu bisa menambah pemasukan. Itu luar biasa," imbuh Riena.
Terkait hal itu, apakah ada penambahan infrastruktur yang dilakukan pemerintah? Riena menjawab, hal itu diselesaikan nanti usai Logung diresmikan.
Asisten I Sekda Kudus Agus Budi Satriyo menambahkan, ihwal rencana menjadikan destinasi wisata baru di Logung itu, tentu menambah lapangan kerja juga.
"Pemilik lahan (di sekitar Logung), bisa menambah pekerjaan. Yang semula petani, bisa dibentuk kelompok masyarakat wisata. Mulai wisata air, wisata lainnya," kata Agus.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan BBWS Pemali Juana Zulfan Arief Mustafa menuturkan progres Bendungan Logung sekarang sudah 92%.
"Sudah 92 persen. Lebih tinggi dari target. Nanti pengisian air juga akan dilakukan pada akhir tahun. Diresmikannya pada Oktober atau November," katanya.
![]() |