Rute MRT Jakarta Masa Depan: Ke Kampung Bandan hingga BSD

Rute MRT Jakarta Masa Depan: Ke Kampung Bandan hingga BSD

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Minggu, 28 Okt 2018 10:58 WIB
Rute MRT Jakarta Masa Depan: Ke Kampung Bandan hingga BSD
Jakarta - Dalam waktu kurang dari lima bulan lagi atau sekitar 125 hari, transportasi kereta MRT sudah bisa dijajal oleh warga Jakarta. Sambil menanti pekerjaan fisik MRT Jakarta selesai, saat ini sosialisasi mengenai pengoperasian MRT tengah masif dilakukan.

MRT Jakarta memiliki 13 stasiun yang tersebar di sepanjang koridor Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia untuk fase pertamanya. Setelah itu, MRT Jakarta juga akan meluncur hingga Kampung Bandan, bahkan sampai ke wilayang Tangerang Selatan.

Simak serba-serbi rute MRT Jakarta masa depan selengkapnya.
MRT Jakarta fase I dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) akan segera beroperasi pada Maret 2019 mendatang. Sebelum MRT Jakarta fase I dioperasikan, akan dilaksanakan groundbreaking pembangunan jalur MRT fase II dari Bundaran HI hingga Kampung Bandan sebelum tutup tahun 2018.

Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, groundbreaking MRT fase II akan dimulai dari kawasan Monas, yakni pembangunan gardu listrik bawah tanah. Jalur MRT fase II akan membentang sepanjang 8 kilometer (km) di bawah tanah.

"Itu akan dilakukan groundbreaking di akhir Desember 2018," katanya.

Pada bulan November mendatang, PT MRT Jakarta akan melakukan market sounding ke para stakeholder untuk fase II. Setelah itu, akan dilakukan lelang untuk sejumlah pekerjaan proyek.

Pembangunan MRT Jakarta fase II membutuhkan waktu hingga empat tahun. Warga Ibu Kota diperkirakan baru bisa menjajal MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kampung Bandan pada akhir 2024 atau awal 2025.

"Jadi sudah bisa dari Lebak Bulus sampai Kota, panjangnya 25 km," katanya.

Kepastian pembangunan MRT fase II sendiri menyusul telah dilakukannya penandatanganan kesepakatan pinjaman dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) beberapa waktu lalu. Nilai pinjaman tahap pertama sebesar 70.210 miliar yen atau setara Rp 9,4 triliun telah didapatkan.

Proyek MRT Jakarta fase II kembali mengandalkan bantuan pinjaman yen dari pemerintah Jepang kepada pemerintah Indonesia. Penandatanganan perjanjian pinjaman tersebut adalah tahapan pertama sliceloan dari total komitmen pinjaman untuk fase II MRT Jakarta senilai 208.132 miliar yen atau setara dengan Rp 25 triliun.

Jalur MRT Jakarta koridor Selatan-Utara diminta diteruskan sampai ke Tangerang Selatan (Tangsel). Tuhiyat mengatakan perpanjangan trayek tersebut diminta langsung oleh Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

"Di dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), perpanjangannya bisa sampai ke Cikarang dan Balaraja untuk koridor Timur-Barat dan Tangsel untuk koridor Selatan," kata Tuhiyat.

Setelah adanya usulan tersebut, maka PT MRT Jakarta berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). BPTJ telah menugaskan PT MRT Jakarta untuk melakukan pra feasibility study atau studi kelayakan.

BPTJ sendiri telah memberi usulan jalur mana yang akan dilewati untuk rute ini. Di dalam RITJ, awalnya perpanjangan dimulai dari stasiun terakhir di Lebak Bulus hingga menuju ke Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

"Tapi Ibu Wali Kota (Tangsel) minta dibelokkan ke arah BSD atau Puspitek, sampai ke Rawa Buntu dan Tangerang Kota," tambah Tuhiyat.

Saat ini PT MRT Jakarta ditugaskan merampungkan pra studi kelayakan untuk mengetahui kelayakan jalur tersebut. Potensi jalur masih bisa berubah sampai nanti pra studi kelayakan dirampungkan pada akhir 2018 mendatang.

Setelah itu, penanggung jawab proyek kerja sama bisa diumumkan. Berbeda dengan fase I dan II, pendanaan proyek ini rencananya akan menggandeng swasta menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.

Rute MRT koridor Selatan-Utara dimungkinkan untuk diperpanjang sampai ke Tangsel. Saat ini PT MRT Jakarta tengah melakukan pra feasibility study untuk menentukan kelayakan rute yang akan dilalui.

Tuhiyat mengatakan proyek perpanjangan rute ke Tangerang Selatan bisa dimulai pada tahun 2021. Artinya akan ada sekitar tiga lokasi pembangunan MRT yang akan berlangsung pada tahun tersebut, di antaranya fase II Bundaran HI-Kampung Bandan, Ujung Menteng-Kembangan dan juga Lebak Bulus-Tangsel.

"Berdasarkan timeline-nya, 2021 bisa dimulai groundbreaking. Tapi saya sih pengin 2019 selesai semua, sehingga 2020 bisa konstruksi," katanya.

Sebelum groundbreaking, beberapa tahap perlu dilalui. Berbeda dengan fase I dan II, pendanaan proyek ini rencananya akan menggandeng swasta menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Pada tahun ini, pra studi kelayakan jalur tersebut diharapkan rampung, sehingga penanggung jawab proyek kerja sama bisa diumumkan dan project development facility bisa dibentuk.

Tahun 2019, final business case hingga lelang investor KPBU sampai financial closedirampungkan. Baru pada 2020, tender konstruksi bisa dimulai setelah basic engineering design diselesaikan.

Namun Tuhiyat memperkirakan, proyek perpanjangan rute MRT ke Tangsel akan dimulai setelah koridor Timur Barat Ujung Menteng-Kalideres dimulai.

"Kalau Ujung Menteng sampai Kembangan memang masih feasibility study di Kementerian Perhubungan. Tapi kalau extension, itu tersendiri. Menurut saya yang lebih dulu adalah Timur-Barat," ungkapnya.

Berikut urutan rute MRT Jakarta perpanjangan jalur ke Tangerang Selatan yang diusulkan BPTJ:

1. Lebak Bulus
2. Stasiun UMJ
3. Stasiun UIN Syarif Hidayatullah
4. Stasiun Pasar Ciputat
5. Stasiun Pustekkom
6. Stasiun Pondok Cabe
7. Stasiun Pamulang Barat
8. Stasiun Pondok Benda
9. Stasiun Babakan
10. Stasiun Puspitek
11. Stasiun Rawa Buntu
12. Tangerang Kota

Hide Ads