Semarang bakal Punya LRT, Ini Rincian Proyeknya

Semarang bakal Punya LRT, Ini Rincian Proyeknya

Angling Adhitya Purbaya - detikFinance
Kamis, 01 Nov 2018 18:13 WIB
Foto: Dok. Pemkot Semarang
Semarang - Proyek Light Rail Transit (LRT) sedang berjalan untuk rute Jabodebek, sementara LRT Jakarta dan Palembang sudah rampung. Daerah lain pun ternyata minat memiliki sarana transportasi massal itu.

Salah satunya Semarang. LRT di Semarang direncanakan berada sepanjang Bandara Ahmad Yani-Jalan Madukoro-Pasar Bulu atau kawasan Tugumuda Semarang.

Saat ini proyek LRT Semarang masih dalam tahap kajian. Hal itu diungkapkan Direktur Keselamatan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Edi Nursalam usai focus group discussion Penysunan Manpower Planning Perkeretaapian Nasional Tahun 2018 di PIP Semarang. Acara ini dihadiri Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun dan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Edi mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah mengajukan proyek tersebut, namun masih terkendala pendanaan. Meski demikian Pemkot Semarang sedang melakukan kajian agar proyek tersebut berjalan.

"LRT Semarang masih tahap kajian. Lagi-lagi masalah pendanaan, harus ada pihak swasta. Rutenya sudah siap, studi dan DED sudah, tinggal investornya siapa," terang Edi, Kamis (1/11/2018).

Proyek LRT SemarangProyek LRT Semarang Foto: Dok. Pemkot Semarang



Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan rencananya LRT semarang tahap I itu akan membentang sepanjang 5,9 kilometer. Skema biayanya dengan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Nilai Investasi Rp 200 miliar per kilometer. Skemanya adalah KPBU," kata Hendrar.


Edi menambahkan, selain Semarang, ada beberapa daerah yang berminat membangun LRT yaitu Medan, Yogyakarta, bahkan Papua.

"Palembang selesai, Jabotabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta sudah rencanakan, Medan proses lelang. Konsep LRT berkembang, masuk nanti Batam, tergantung pemda aktif tidak, tapu kita punya konsep," ujarnya.


Dengan berkembangnya perkeretapian maka dibutuhkan juga sumber daya manusia, maka BPSDM Perhubungan mengantisipasi agar sumber daya manusianya terpenuhi. Saat ini ada lembaga penduidikan khusus perkeretapian yaitu API Madiun dan STTD Bekasi.

"BPSDM Perhubungan Darat akan antisipasi kebutuhan itu. Apa yang harus siapkan pengajarnya, sarana, kurikulum," kata Staf Ahli Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi Kemenhub, Umar Aris. (alg/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads