"Kemana nanti Adisutjipto? Saya kira normal seperti sekarang, akan tetap kita pertahankan," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (persero) Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama di Hotel Tentrem Yogya, Rabu (14/11/2018).
Pandu menjelaskan, dibangunnya bandara baru di Kulon Progo lebih dikarenakan kapasitas Bandara Adisutjipto yang sudah tak memadai. Oleh karenanya, dibutuhkan bandara baru yang lebih besar dan representatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Bandara Adisutjipto akan tetap beroperasi, namun bandara ini tidak akan melayani penerbangan internasional. Sebab, semua penerbangan internasional dari dan menuju Yogyakarta hanya tersedia di bandara baru Kulon Progo.
"Nantinya Imigrasi sudah tidak ada di sana (Adisutjipto), bea cukai tidak ada, semuanya pindah ke sana (NYIA). Jadi (Adisutjipto melayani penerbangan) domestik. Semua (penerbangan) internasional pindah, tanpa terkecuali," tuturnya.
Perihal akan beroperasinya dua bandara di wilayah Yogyakarta, Pandu tidak khawatir NYIA akan sepi dari penumpang. Pihaknya tetap optimis bandara baru tersebut akan tetap banyak diakses para penumpang domestik.
"Karena di daerah pantai selatan sampai ke Purwokerto ini aksesnya akan lebih bagus melalui New Yogyakarta International Airport (NYIA di Kulon Progo) dari pada mereka (turun) ke Semarang," pungkas Pandu.
(eds/eds)