Hal tersebut dikatakan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kemacetan di Tol Japek ditengarai karena adanya proyek yang menumpuk yaitu LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan Tol Japek Elevated.
Untuk mengatasi masalah ini, Budi Karya menekankan soal wacana penghentian sementara pekerjaan proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, tidak semua titik, hanya pada titik yang rawan macet yakni KM 11 sampai 17.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, tidak ada niat dari Kementerian Perhubungan untuk mempersulit kinerja dari beberapa pihak tertentu. Namun, hal ini perlu dilakukan manajemen pengerjaan proyek yang bisa dilakukan secara bergiliran.
"Tidak ada inisiasi atau pemikiran untuk mempersulit kinerja pihak pihak tertentu ya, LRT, KCJB, truk obesitas, tetapi masing-masing tunduk pada manajemen konstruksi yang akan kita tuju terkait nanti. Skemanya nanti, intinya mereka harus bergantian. BPJT koordinasi dengan semua," jelas dia.
Ketika ditanya lebih rinci mengenai apakah ada keinginan dari Kementerian Perhubungan dalam skema penjadwalan pengerjaan proyek, Budi Karya mengatakan akan menyerahkan semuanya pada manajemen konstruksi.
"Makanya kita lihat akan solusi. Akan bergantian nanti. Nggak tau nanti management konstruksi yang akan kita berikan," kata dia.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan tengah mencari cara untuk mengatasi macet di Tol Japek. Kemacetan di tol ini parah sehingga membuat kendaraan yang melintas tersendat.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan meminta agar Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengatur jadwal pekerjaan proyek di titik-titik yang macet. Jadi, pekerjaan di titik macet dilakukan bergantian. Namun rapat yang digelar oleh beberapa pihak pada minggu lalu baru akan diserahkan laporannya ke Kementerian Perhubungan pada Selasa ini.
Tonton juga 'Menanti MRT Tersambung Sampai Tangerang Selatan':