Budi Karya mengumpamakan, perkembangan teknologi yang sangat pesat bisa menenggelamkan pemimpin pasar yang lambat dalam berinovasi.
"Kita umpamakan persaingan dalam perangkat seperti gadget, dulu Motorola begitu dominan. Namun dengan waktu 5 tahun para pengguna gadget geser ke Nokia. Kita ingat Nokia semua pakai Nokia, nah apakah sekarang ada yang menggunakan Nokia? itu hilang," kata dia di Pool Damri Kemayoran, Jalan Angkasa No. 17 B Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Karya menjelaskan, Damri merupakan perusahaan andalan Kementerian Perhubungan untuk menyambung konektivitas di seluruh daerah di Indonesia.
"Kita harus menyongsong permainan itu kita harus ambil langkah konkrit. Bagi Kemenhub Damri adalah satu partner yang penting untuk konektivitas darat. Itu bisa terlaksana kalau Damri memiliki peran aktif," kata dia.
Meskipun hingga saat ini persaingan antar moda kerap kali membuat jalur darat kalah populer dibandingkan udara. Budi Karya menjelaskan, jika Damri melakukan pemetaan dengan baik maka konektivitas jalur yang saling terhubung akan lebih efektif dan membuat masyarakat lebih nyaman.
"Kita lakukan pemetaan ini bisa mendapatkan keuntungan yang baik di mana kita melakukan kegiatan kegiatan untuk melayani masyarakat. Konektivitas yang terhubung di Jakarta Jawa Timur, Jawa Tengah itu punya kompetisi yang begitu ketat dengan angkutan udara. Tapi masih ada tujuan lain kalau jeli dan amati, dengan pelayanan yang terbaik pasti kita bisa memenangkan pertarungan," jelas dia.
Tonton juga 'Biaya Pembangunan LRT Indonesia Vs Dunia':