Chandra menjelaskan pinjaman yang berasal dari China Development Bank (CDB) itu cair bulan depan. Saat ini pihaknya sedang menghitung berapa kebutuhan untuk pengerjaan proyek. Dana yang dicairkan akan disesuaikan.
"Desember (cair lagi), sedang dihitung dulu, sesuai progres pekerjaaan saja, kita kebutuhannya berapa, nggak mau kena bunga (pinjaman) banyak banyak," katanya saat ditemui di lokasi proyek Kereta Cepat JKT-BDG, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai (pencarian) ke tiga US$ 810 juta cair sampai Oktober, Desember ada lagi," terangnya.
Seperti diketahui, investasi yang digelontorkan untuk pembangunan kereta cepat, 75% berasal dari China Development Bank (CDB), dan 25% dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Total investasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan sekitar US$ 6,071 miliar.
"Duit pinjaman 75% sudah tandatangan sama loannya 5%, dan sekarang sudah cair US$ 810 juta," kata Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra saat berkunjung ke markas detikcom di Gedung Trans Media, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Tonton juga 'Sandiaga: Proyek Kereta Cepat Jangan Jadi Beban':