Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan, saat ini progres proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sudah mencapai 3,9% secara keseluruhan baik fisik maupun lahan. Hingga akhir tahun ditargetkan selesai 5%.
"Pembebasan lahan sudah 82%, terus tinggal kecepatan lapangan saja," ujarnya saat ditemui di Gedung Nusantara III, Kawasan DPR, Senayan, Kamis siang (29/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tahun depan, Tumiyana yakin progres pembangunan secara keseluruhan bisa mencapai 25%. Pihaknya juga masih yakin seluruh proyek bisa selesai sesuai dengan target awal yakni 2021.
"Masih target 2021, pekerjaan insya Allah. Tahun depan target 25% ya akumulasi 30% lah bisa selesai," ujarnya.
Untuk tahun depan Tumiyana ingin PT WIKA bisa kejar penyelesaian pembangunan lintasan untuk kereta. "Tahun depan untuk lintasannya, pilar-pilarnya, kerjaan sipil sih dominasinya," tambahnya.
"Nanti rolling stocknya terakhir di ujung tahun 2021. Jadi ngebut kerjaan sipil duluan," tutupnya.
Wika Siapkan Capex 2019 Rp 22 T
Wika mengaggarkan Rp 22 triliun untuk belanja modal atau capex di tahun 2019. Dana tersebut akan digunakan untuk sektor properti, energi, hingga infrastruktur.
"Capex tahun depan kami siapkan Rp 22 triliun. Digunakan di sektor energi, properti dan infrastruktur," kata Tumiyana.
Lebih lanjut, Tumiyana menjelaskan dana tersebut paling besar akan dialokasikan ke sektor energi, khususnya energi logistik. Adapun dana itu berasal dari kas dan utang.
"Masih didominasi energi sekitar 37% dari totalnya, energi ya energi logistik. Sumbernya dari ekuitas sendiri (kas) dan dari debt," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan capex itu, WIKA juga akan menerbitkan obligasi melalui penawaran umum sebesar Rp 5 triliun. Lalu untuk modal dari kas perusahaan sebesar Rp 6,6 triliun atau 30% dari modal yang disiapkan.
"Bond-nya (obligasi) antara Rp 5 triliun. Kasnya sekitar Rp 6 triliunan lah," ujar Tumiyana.
Tumiyana juga menjelaskan, PT WIKA pun akan mencari dana lain selain menerbitkan obligasi dan kas perusahaan. Termasuk untuk melakukan global bond (obligasi dengan valuta asing).
"Sisanya nanti kita mix, nanti kita liat lah mana yang lebih efisien. Kan market belum keliatan tahun depan," tambahnya. (dna/dna)