Alasan AP II Mau Kelola Bandara Bekas Pangkalan Militer AS

Alasan AP II Mau Kelola Bandara Bekas Pangkalan Militer AS

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 21 Des 2018 13:48 WIB
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin/Foto: Eduardo Simorangkir
Tangerang - Tahun ini PT Angkasa Pura II (Persero) membidik kesempatan untuk menjadi operator salah satu bandara di Asia Tenggara. Bandara tersebut adalah Bandara Internasional Clark di Filipina.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menilai bahwa pihaknya siap untuk menjadi operator bandara di luar negeri. Menurutnya, kondisi negara Filipina tidak jauh berbeda dari Indonesia.

"Kita lihat AP II ini sudah biasa bawa populasi besar di negara berkembang (seperti Filipina). Kita juga berpengalaman selama 30 tahun lebih kelola bandara," kata Awal di kantornya, Tangerang, Kamis (20/12/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu Awal juga menilai bahwa kondisi keuangan AP II cukup untuk membiayai biaya operasi apabila ingin mengelola Bandara Internasional Clark. Dia juga mengatakan bahwa standar pengelolaan bandara global tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan di Indonesia.

"Capex kita finansialnya juga bagus. Peluang kita saya rasa sama saja karena standardnya global sama saja seperti yang kita terapkan disini," ungkap Awal.

Awal menilai, pihaknya bisa lebih bebas memilih bandara yang akan dikelolanya dengan pendekatan bussines to bussines (B to B). Pendekatan ini membuat mereka bisa memilih mana yang paling menguntungkan.

"Internasional ekspansi itu kita bisa milih pendekatannya dengan B to B. Kan kalau di dalam negeri kita nggak bisa banyak milih, belum lagi kalau penugasan," ungkapnya.


Menurutnya, ada tiga pertimbangan yang digunakan pihaknya dalam memilih bandara yang dikelola. "Jadi ada tiga pertimbangan kita bisnis follow the traffic, network, dan people," ungkapnya.

"Kita lihat peluangnya, misal Filipina traffic-nya bagus nggak, peluangnya banyak nggak orang Indonesia disana. Apa kita mungkin pengelola bandara di Afrika gitu, ya kita liat lagi ada network nggak, traffic, people, kalo ternyata tidak ke situ ya jangan yaudah jangan dipaksakan," jelas Awal.

Bandara Internasional Clark sendiri merupakan bekas pangkalan udara tentara Amerika Serikat (AS), U.S. Air Force saat perang dengan Filipina. AP II menjadi salah satu kandidat terbesar pengelola bandara internasional itu. (ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads