Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Trans Jawa yang akan menuju Banyuwangi menjadikan pintu gerbang perkembangan dan percepatan pembangunan ekonomi di Banyuwangi. Tak hanya itu, kunjungan wisata ke Banyuwangi akan semakin banyak.
"Kami tidak mempermasalahkan lokasi pembangunan itu (Tol Trans-Jawa). Via Jember mau pun Situbondo kita terima saja. Karena saya yakin adanya tol Trans Jawa akan berdampak untuk percepatan perekonomian dan pembangunan sisi Timur Jawa. Banyuwangi yang sudah dikenal sebagai destinasi wisata, akan semakin banyak dikunjungi karena akses jalan akan semakin mudah," ujar Bupati Anas, kepada detikFinance, Jumat (28/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah arus masuk wisman tumbuh 691%, ada di level 98.970 orang. Di 2010 angkanya hanya 12.500 orang. Rata-rata wisman memiliki kemampuan spending hingga Rp 2,7 Juta per trip. Sedangkan Wisnus rata-rata spendingnya sekitar Rp 1,543 Juta. Spending para wisatawan ini pun menghadirkan perputaran sekitar Rp 7,7 Triliun per tahun," terang Bupati Anas.
Baca juga: Proyek Tol Probowangi Dilanjutkan Awal 2019 |
Perkembangan tersebut jelas semakin membuat perekonomian Banyuwangi pun meningkat hingga tumbuh di level 5,6%. Pertumbuhan tersebut unggul dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,53% dan unggul 0,15% dari Jawa Timur.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi naik 115,4%. Angka riilnya saat ini ada di Rp69,9 Triliun. Kenaikan juga dialami pendapatan per kapitanya. Angkanya ada Rp43,65 Juta pada 2018, padahal 2010 masih Rp20,8 Juta. Perkapita ini naik 109%.
Jumlah arus masuk wisman tumbuh 691%, ada di level 98.970 orang. Di 2010 angkanya hanya 12.500 orang
Menurut Anas, dirinya sempat mendengar kabar perubahan rute Tol Trans Jawa ini. Namun hal tersebut tidak membuat Banyuwangi merugi.
"Lewat manapun pasti akhir tol itu ada di Banyuwangi. Kami sangat berterima kasih kepada Pak Presiden Jokowi yang telah mewujudkan mimpi masyarakat Banyuwangi," tambahnya.
Tol Probowangi akan menjadi tol terpanjang di Indonesia jika kelak sempurna terbangun. Jalan tol ini dirancang sepanjang 172,90 kilometer. Lebih panjang 56,15 kilometer dari Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) milik PT Lintas Marga Sedaya yang membentang 116,75 kilometer.
Tidak saja terpanjang, dari sisi investasi pun, tol yang dikelola PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) ini juga menelan biaya Rp 23,391 triliun.
Simak juga video 'Perbaikan Talut Ambrol Dikebut, Tol Salatiga-Kartasura Tetap Buka':