Kendaraan Banyak Terjebak di Jalan Trans Papua yang Rusak

Kendaraan Banyak Terjebak di Jalan Trans Papua yang Rusak

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 13 Jan 2019 17:41 WIB
Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta - Warga Papua nekad melewati jalan Trans Papua ruas jalan Jayapura-Wamena meski sebagian masih dalam proses pekerjaan. Trans Papua ruas Jayapura-Wamena sepanjang 575 km sudah tersambung, di mana 230 km-nya masih berupa jalan tanah dan kerikil.

Beberapa titik jalan tanah ini rawan rusak. Karena rawan rusak, maka kendaraan yang melintas bisa terjebak saat jalan benar-benar mengalami kerusakan.

Kepala Balai Pelaksanaan jalan Nasional XVIII Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Osman Harianto Marbun menerangkan, warga memilih Trans Papua karena mampu menekan biaya logistik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tahu sudah tembus mereka lewat aja, ya kan, kita nggak bisa melarang masyarakat lewat dengan terbukanya jalan Jayapura-Wamena, harga logistik, harga kemahalan tertekan menjadi lebih murah sampai Rp 5.000-6.000 per kg," kata dia kepada detikFinance, Minggu (13/1/2019).


Dia menjelaskan, selama ini masyarakat mengirim barang dari Jayapura ke Wamena menggunakan pesawat. Secara kasar, biaya logistik menggunakan pesawat sebesar Rp 13.000 per kg.

Sementara, dengan menggunakan akses darat biayanya bisa terpangkas hingga separuhnya.

"Selama ini pakai pesawat, biaya 1 kg per pesawat Rp 13.000 jadi sekarang mereka angkut 3,5 ton per kendaraan itu, biayanya Rp 21 juta, jadi rata-rata Rp 6.000-7.000 per kg itu menghemat Rp 6.000 per kg dengan jalan darat," terangnya.

Dia bilang, sebenarnya jalan yang dalam proses pembangunan itu ditutup. Namun, karena warga tetap berniat melintasi jalan maka dibuka seminggu sekali.

"Akhirnya kami buka satu kali seminggu, tiap hari Minggu kita buka, mereka udah pada antre tempat kita kerja, tiap hari minggu. Kemudian semakin banyak kendaraan yang lewat, dan berbagai jenis tidak terbatas lagi muatan yang dibawa," tutupnya.


(fdl/fdl)

Hide Ads