JK Kritik LRT Jabodebek Mahal, Adhi Karya: Harga Kita Kompetitif

JK Kritik LRT Jabodebek Mahal, Adhi Karya: Harga Kita Kompetitif

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 14 Jan 2019 10:35 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk merespons kritik Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) soal pembangunan LRT Jabodebek. JK menilai proyek LRT yang menghubungkan Jabodebek terlalu mahal. Pasalnya biaya yang dikeluarkan Rp 500 miliar per kilometer (km).

Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan, biaya LRT Jabodebek yang digarap oleh perusahaan konstruksi plat merah itu masih bersaing. Itu jika dibandingkan dengan proyek serupa di negara lain, maupun MRT Jakarta.

"Kalau bicara per km Rp 500 miliar, dibandingkan dengan MRT dan sebagainya, apalagi dibandingkan di Singapura, harga kita cukup kompetitif," kata dia dalam paparan di Pabrik Precast LRT Jabodebek, Pancoran, Jakarta, Senin (14/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pundjung menjelaskan, dalam melihat biaya Rp 500 miliar tersebut harus secara menyeluruh. Biaya tersebut tidak hanya yang dikeluarkan untuk pembangunan jalur LRT, tapi meliputi teknologi yang digunakan.

"Dalam menerima informasi cost (biaya) harus paham dulu skop pekerjaannya apa, teknologi yang dipakai apa," sebutnya.

Selain itu, dalam nominal biaya Rp 500 miliar per km juga meliputi biaya penyediaan stasiun dan pembangunan Depo LRT. Depo ini digunakan untuk menyimpan kereta, tempat perbaikan, dan perawatan.


"Jadi cost tadi sudah mengandung cost untuk depo, biayanya nggak murah itu. Cost itu termasuk depo dan stasiun," ujarnya.

"Cost memang selalu jadi isu. Kita ingat pembangunan MRT tahun 2012 ada jejak digital sempat ada perdebatan. Saya hanya ingin ingkatkan isu seperti ini masih sering terjadi sehingga perlu penjelasan yang jelas dalam melihat cost," tambahnya.



Saksikan juga video 'Asyik! LRT Jakarta Siap Beroperasi Akhir Februari':

[Gambas:Video 20detik]

(zlf/zlf)

Hide Ads