Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan kebijakan pemberlakuan gerbong khusus wanita tersebut bakal diterapkan pada saat jam sibuk saja, yakni pagi dan sore hari. Hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh kereta commuter line.
"Akhirnya diputuskan ada. Tapi hanya pada jam sibuk, pagi dan sore. Tapi belum kita putuskan waktu tepatnya," katanya kepada detikFinance dalam wawancara khusus di Gedung Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberlakuan gerbong khusus wanita dilakukan hanya pada jam sibuk lantaran dari hasil survei yang dilakukan, responden yang memilih tidak perlu disediakan gerbong khusus wanita juga cukup banyak.
"Memang lebih banyak yang memilih perlu tapi 38% menyatakan nggak perlu," katanya.
PT MRT Jakarta sendiri akan mengoperasikan 14 set kereta saat beroperasi Maret 2019 nanti. Setiap set kereta terdiri dari enam gerbong (cars), yang masing-masing bisa diisi hingga 325 penumpang. (eds/zlf)