Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menilai rusaknya sebagian ruas Tol Trans Jawa tidak lantas membuat tol tersebut menjadi rawan untuk dilewati.
Menurutnya, selama ini tidak pernah terjadi kecelakaan yang disebabkan kerusakan jalan tol. Kecelakaan yang selama ini terjadi di tol justru karena kelalaian pengendara itu sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga meyakini sumber daya manusia (SDM) yang mengerjakan pembangunan tol di Indonesia sudah mumpuni. Dengan begitu hal hal fatal semacam itu bisa dihindari.
"Kita menjamin tim konstruksi kita, engineer anak bangsa ini sudah cukup mumpuni kalau untuk desain teknikal, engineering design, lalu pengawasan, pembangunan dan sebagainya. Saya sih masih optimis anak bangsa kita, para insinyur insinyur itu cukup mumpuni lah," jelasnya.
Kerusakan yang baru baru ini terjadi di ruas jalan Tol Pemalang-Batang KM 321 menuju Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menurut dia pun bukan kerusakan struktur yang berakibat fatal.
"Struktur itu kayak dulu di Cipularang yang dari Cikampek ke Padaleunyi, namanya Jembatan Cisomang. Itu struktur, makanya itu harus ada perbaikan-perbaikan teknis, analisa cukup panjang dan melibatkan beberapa ahli," tambahnya.