Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono mengatakan pihaknya tak ingin terburu-buru dalam melakukan pengoperasian. Hal ini sesuai dengan arahan dari Pemprov DKI Jakarta selaku pemilik proyek.
"Arahan dari Pemprov kita fokus ke proses pengujian. Itu harus dioptimalkan. Jangan diburu-buruin. Fokus melengkapi semua perizinan, baru kita lihat kapan bisa dioperasikan," katanya kepada detikFinance saat dijumpai di kantornya di Gedung Thamrin City, Jakarta, Jumat (22/2/2019) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah kami sepakati dengan Pemprov DKI, kita fokus menyelesaikan semua perizinan dan pengujian. Kita juga menunggu penetapan tarif oleh Pemprov DKI dan diikuti dengan kepastian PSO (subsidi tarif). Jadi hal ini kita kejar tapi kita setiap hari melakukan testing juga yang mungkin nggak undang penumpang tapi terus kita testing," katanya.
Adapun saat ini progres pembangunan LRT Jakarta Kelapa Gading-Velodrome Rawamangun telah mencapai 99,4%. Untuk fisik, saat ini praktis tinggal depo LRT yang belum rampung pengerjaannya.
Dengan demikian saat ini PT LRT Jakarta tinggal menunggu terbitnya sertifikat laik operasi dari Kementerian Perhubungan menuju pengoperasian LRT Jakarta. Secara paralel, Pemprov DKI Jakarta juga akan menentukan tarif LRT Jakarta Kelapa Gading-Rawamangun beserta integrasinya.
"Mereka (Kementerian Perhubungan) menargetkan pengujian segera selesai. Jadi infonya minggu depan semua pengujian akan difinalisasikan dan kita berharap sertifikat selesainya pengujian bisa keluar dari Kementerian Perhubungan," ujar Allan.