Namun, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga memperkirakan, pada 2019 target 100% belum tercapai. Dia menyebut tahun ini kemungkinan 23% masyarakat masih belum memiliki akses air minum.
"Betul sampai 2018 akses kita 72 koma sekian persen. Sampai 2019 diperkirakan akses air ini mencapai 76-77%. Kita masih punya PR mencapai 100%, masih ada 23%," kata dia dalam diskusi di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (1/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut dia, diperkirakan baru 5 tahun yang akan datang 100% masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap air minum.
"Mudah mudahan 5 tahun ke depan bisa kita capai. Caranya ada akses yang melalui pipa dan non pipa," sebutnya.
Akses air minum melalui pipa harus digenjot karena pada 2035 sekitar 60% penduduk di Indonesia berada di perkotaan.
"Perpipaan akan banyak mengingat 2035 60% penduduk Indonesia ada di perkotaan, makanya, yaitu pelaksanaan sistem penyediaan air minum (perpipaan)," jelasnya.
Pihaknya juga sudah mempunyai rencana terkait penyediaan air minum berbasis kerakyatan, salah satunya Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
"Ini memang pendekatan air minum bersifat kerakyatan sudah melalui Pamsimas. Nanti ada juga sistem penyediaan air minum di kecamatan, kota/kabupaten. Sistem air minum regional sedang dikembangkan di daerah," tambahnya. (hns/hns)