Dari pantauan detikFinance, Luhut dan Budi Karya mendarat di helipad PT Inalum (Persero) sekitar pukul 12.15 WIB. Keduanya, naik helikopter.
Kantor Inalum dan Pelabuhan Kuala Tanjung sendiri lokasi tidak jauh. Jaraknya hanya beberapa ratus meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kunjungan ini, Luhut dan Budi Karya kompak mengenakan kemeja berwarna putih.
Sebagai informasi, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk tahap I hampir rampung dan siap beroperasi penuh. Pembangunan pelabuhan tahap I terdiri Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT).
![]() |
Pelabuhan yang dibangun tahun 2015 ini, belum lama melakukan pengoperasian perdana dengan pengapalan ekspor sebanyak 180 box atau 205 TEUs melalui rute langsung atau direct call intra Asia pada 27 Desember 2018.
Pelepasan produk turunan CPO berupa lauric acid, soap, fatty acid, fatty alcohol, glycerin itu dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana didampingi oleh President Director Wan Hai Tommy Hsieh kala itu.
Komoditas ekspor berasal dari Unilever Oleochemical Indonesia, Bakrie Sumatera Plantations, dan Procter & Gamble (P&G) tersebut diangkut menggunakan Kapal Wan Hai 505 milik Wan Hai Lines dengan ukuran panjang (LoA) 268 meter, berbobot 50.000 GT berkapasitas 4.500 TEUs. Kapal ini melayani rute direct call intra Asia India menuju China.
KTMT berkapasitas 600.000 TEUs dilengkapi dengan dermaga 500x60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m, serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch.
Selain itu, KTMT juga didukung berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain 3 unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair. (ara/ara)