Yah, Tol Japek Layang Batal Dipakai Mudik Lebaran

Yah, Tol Japek Layang Batal Dipakai Mudik Lebaran

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 23 Mar 2019 10:08 WIB
Yah, Tol Japek Layang Batal Dipakai Mudik Lebaran
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Tol Jakarta Cikampek (Japek) layang dipastikan tidak bisa dipakai untuk mudik Lebaran tahun ini. Konstruksi yang belum rampung total menjadi alasannya.

Kepastian itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Sebelumnya, pihak PT Jasa Marga (Persero) optimis untuk menargetkan tol ini bisa dipakai saat lebaran. Namun, Direktur Utama PT Jasamarga Jalan-layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono selaku pihak kontraktor malah mengaku pesimis tol ini akan selesai saat lebaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak, dipastikan belum bisa, dan saya tidak terlalu ngotot karena saya lihat risikonya terlalu tinggi kalau untuk digunakan apalagi hujan. Kan kalau hujan lewat kan ngeri, jadi mending kita safety first," ujar Basuki di komplek kantornya, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Bagaimana cerita lengkap rencana operasi tol Japek layang untuk mudik Lebaran? Simak selengkapnya di sini:
Direktur Pengembangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adrian Priyohutomo menerangkan tol ini ditargetkan beroperasi secara fungsional pada akhir Mei sehingga bisa mendukung arus mudik lebaran. Tol yang dibangun sejak 2017 ini memiliki panjang 36,4 kilometer (km) di atas jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Jadi Japek elevated progresnya hingga 8 Februari 66% untuk kontruksi, karena tanahnya sudah ada," katanya di Kantor Pusat Jasa Marga Jakarta, Senin (11/2/2019).

Dia menerangkan, memang yang menjadi tantangan dalam pembangunan tol ini lantaran berada di tol eksisting. Bukan hanya, tol ini juga bersinggung dengan beberapa proyek lain seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan light rail transit (LRT) Jabodebek.

Meski begitu, dia menuturkan akan tetap mengupayakan tol ini bisa digunakan sesuai target, dengan melakukan sinkronisasi pekerjaan proyek-proyek lain.

"Kita upayakan fungsional di akhir Mei," katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, fungsional tol untuk elevated berbeda dengan tol yang sejajar dengan tanah atau at grade. Dia bilang, untuk fungsional pembangunan Tol Japek Elevated mesti mencapai 90%.

"Fungsional elevated dengan fungsional atgrade itu beda, kalau at grade dengan progres 70% sudah bisa difungsional. Tapi kalau Japek elevated tidak bisa, fungsional itu di atas 90% progresnya sudah hampir selesai. Ini menjadi tantangan, kita upayakan akhir Mei bisa selesai dan digunakan untuk arus mudik dan balik Lebaran di awal Juni," terangnya

Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono menyatakan pihaknya pesimis tol Japek layang dapat kejar tayang. Dia menilai hanya kemungkinannya sedikit jalan tol ini bisa fungsional saat Lebaran.

Djoko menyampaikan meskipun kesempatan masih ada, namun kemungkinan untuk mengejar fungsional saat lebaran sangat kecil. Meski begitu, pihaknya tetap berusaha untuk mengejar target tersebut.

"Jadwal untuk mencapai hal tersebut sangat ketat sekali, jadi memang menurut saya kemungkinannya untuk fungsional adalah kecil. Kami memang sedapatnya bisa mengusahakan fungsional, adanya sedikit saja kendala di lapangan akan menjadi tertundanya pencapaian tersebut," ungkap Djoko kepada detikFinance, Minggu, (3/3/2019).

Terlebih lagi menurutnya, bentuk jalan Tol Japek II merupakan tol layang, yang konstruksinya lebih rumit dibanding tol biasa. Belum lagi Djoko juga ingin keamanan konstruksi dan keselamatan menjadi nomer satu.

"Tentu saja definisi fungsional untuk jalan layang akan berbeda dengan jalan yang diatas tanah. Tidak hanya sekedar tersambung lantai jembatannya atau hanya satu arah saja, karena harus ballance kedua arahnya," jelas Djoko.

"Kami juga tetap sangat mengutamakan aspek keselamatan konstruksi, pekerja dan pemakai jalan," kata Djoko.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa konstruksi tol layang Jakarta Cikampek tidak siap difungsionalkan saat lebaran. Hal ini meleset dari target pemerintah untuk bisa mengoperasikan jalur tol ini secara fungsional membantu arus mudik Lebaran 2019.

"Nggak, dipastikan belum bisa, dan saya tidak terlalu ngotot karena saya lihat risikonya terlalu tinggi kalau untuk digunakan apalagi hujan. Kan kalau hujan lewat kan ngeri, jadi mending kita safety first," ujar Basuki di komplek kantornya, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Alasan keamanan menjadi prioritas dengan tidak melewati jalan yang berada di tengah-tengah tol Cikampek tersebut. Basuki mengarahkan lebih baik pada saat jelang mudik Lebaran, pihak kontraktor membersihkan dan merapikan jalan tol Jakarta Cikampek eksisting.

"Mendingan yang nanti pada saat Lebaran itu dibersihkan di yang bagian bawah. Kembalikan jalurnya dulu, jadi tidak mengejar fungsional," ungkap Basuki.

Basuki menilai kesempatan untuk selesai Lebaran memang sangat kecil. "Itu sangat kecil dan pasti tidak bisa," tambahnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebutkan target aman pengoperasian tol layang ini setelah Lebaran usai. Dia ingin memastikan semua aspek menjadi aman

"Targetnya (aman) Juni atau Juli. Daripada terjadi yang tidak-tidak, lebih baik safety first," tutup Basuki.

Senada, menurut Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono tol ini baru bisa selesai komplit sekitar empat sampai lima bulan ke depan, alias bulan Juni atau Juli.

"Mungkin bisa 100% sekitar 4 - 5 bulan lagi. Untuk dapat dibuka fungsional pada saat mudik Lebaran 2019 ini progres minimal harus mencapai 93%," ungkap Djoko.

Djoko berharap agar pihaknya mampu mengejar target jadwal yang telah ditetapkan. Meskipun dia juga mengakui kemugkinannya sangat kecil.

"Semoga saja (target fungsional lebaran) bisa dicapai. Meskipun kemungkinannya memang kecil," harap Djoko

Hide Ads