Pekerja Kantoran Dominasi Penumpang MRT Jakarta

Pekerja Kantoran Dominasi Penumpang MRT Jakarta

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Sabtu, 30 Mar 2019 13:00 WIB
1.

Pekerja Kantoran Dominasi Penumpang MRT Jakarta

Pekerja Kantoran Dominasi Penumpang MRT Jakarta
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Animo masyarakat untuk menaiki moda raya terpadu (MRT) Jakarta terbilang tinggi. Masyarakat ramai-ramai naik moda transportasi ini dengan jumlah mencapai 99.000 per hari pada operasi gratis Kamis (28/3) kemarin.

MRT Jakarta sendiri sudah melakukan uji coba pada 12-24 Maret 2019 kemarin. Selanjutnya, kini berlangsung operasi gratis hingga Minggu (31/3).

"Kita menghitung berapa jumlah penumpang yang sudah masuk ke MRT Jakarta dan 25 Maret, Senin itu sebesar 44.407 orang, Selasa 95.000, Rabu 92.711 dan terakhir Kamis itu 99.600," kata Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar di kawasan Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak berita selengkapnya dirangkum detikFinance, Sabtu (30/3/2019).
Besaran penumpang yang menaiki MRT Jakarta dalam masa operasi gratis melebihi target 65.000 penumpang per hari. Sedangkan pola penumpang selama ini didominasi oleh pegawai kantor.

"Pattern Senin sampai Kamis ini adalah pattern orang pergi pulang kantor, makan siang aktivitas di sepanjang Sudirman-Thamrin," tambah William.

Penumpang MRT Jakarta pada masa operasi gratis diperkirakan bertambah lagi pada sore ini dan akhir pekan besok. Pasalnya, kehadiran MRT Jakarta tidak hanya sebagai sarana transportasi, juga sebagai tempat berkunjung.

"Expecting pattern lebih besar," tutur William.

Ia juga mengatakan stasiun mana saja yang melayani penumpang paling banyak. Sejauh ini, Stasiun Bundaran HI menjadi yang paling ramai dengan persentase 25% dari total penumpang setiap harinya dan diikuti oleh Stasiun Lebak Bulus dan Dukuh Atas.

Selain itu, Stasiun MRT Jakarta Blok M juga diperkirakan ramai sebagai titik makan siang para pegawai kantor. Pasalnya, waktu tempuh dari pusat kota ke selatan menjadi lebih cepat menggunakan MRT Jakarta.

"Di tengah ada Blok M ini juga titik yang akan cukup ramai. kita lihat pengunjung jam siang bergerak ke selatan untuk makan siang," kata William.

Meski demikian, para pegawai pemerintahan masih belum banyak menaiki MRT Jakarta untuk berangkat ke kantor mereka.

"Stasiun ASEAN di sini banyak kantor pemerintah memang belum secara efektif menggunakan, tapi kami berharap ASEAN, BPN, PUPR dan ada Kepolisian area-area target kita menyasar kawasan ini," ujar William.

Waktu operasi MRT Jakarta saat ini masih dimulai dari pukul 05.30-22.30 WIB. Nantinya saat operasi komersil, waktu operasi akan ditambah.

Sedangkan untuk headway kereta MRT, akan diperpendek menjadi 5 menit saat jam sibuk. Jam sibuk yang diberlakukan pada saat berangkat dan pulang kerja per 1 Mei 2019 nanti.

"Jam 7-9 pagi dan jam 5-7 malam. Selebihnya 10 menit akan kita mulai 1 Mei," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi di kawasan Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2019).

Kemudian saat kereta MRT Jakarta tak beroperasi di malam hari, para petugas mengecek jalur kereta dari Lebak Bulus-HI.

"Mereka kerja jam 22.30 sampai jam 5 menyisir dari Lebak Bulus sampai ke HI memeriksa track. Ada juga cuci kereta untuk kebersihan," ujar Effendi.

Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta akan beroperasi komersial pada Senin (1/4/2019). Saat itu juga penumpang harus mempunyai kartu.

Ada beberapa jenis kartu yang bisa digunakan untuk menaiki MRT Jakarta, mulai dari single trip ticket (STT) dan multi trip ticket (MTT) serta kartu uang elektronik bank (e-money, TapCash, Brizzi, Flazz, Jakcard).

"Kartu ada dua macam, ada MRT sendiri ada single trip ada juga multi trip dan kartu bank," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi di kawasan Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2019).

Penumpang MRT Jakarta yang menggunakan kartu Jelajah tersebut bisa melakukan refund di stasiun tujuan. Kurang lebih hal ini serupa dengan commuter line. Harga tiket single trip Rp 15.000, sedangkan multi trip Rp 25.000.

"Kalau beli tiket single trip, satu kali perjalanan dan kartu berlaku selama seminggu. Pengembalian bisa dilakukan asal tiket tidak rusak," ujar Effendi.

Sedangkan untuk tiket MRT harus memiliki saldo minimal sebesar tarif perjalanan. Tiket ini juga hanya berlaku untuk satu orang dan satu kali perjalanan.

"Multi trip satu siklus tap in dan tap out. Satu tiket satu penumpang," tutur Effendi.

Hide Ads