Sultan menyampaikan sejumlah rencana koneksi jalur darat yang telah disepakati antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Selain sebagai koneksi bandara, jalur darat ini juga digadang-gadang mampu menunjang kawasan wisata DIY-Jateng.
"Di aspek infrastruktur, kami sudah ada kesepakatan dengan pemerintah pusat, dengan pengembangan kawasan Borobudur dan Joglosemar sebagai kekuatan baru pengembangan pariwisata," kata Sultan di lokasi proyek Bandara YIA, Rabu (24/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya adalah outer ring road, Sleman dari Tempel-Prambanan ke selatan, ke barat, ke utara dan menembus Sentolo dengan empat jalur.
"Sentolo langsung Dekso, itu untuk masuk ke Muntilan tembus tol Borobudur-Yogyakarta. Atau juga dari Temon, perbatasan Purworejo, ke utara, ke Dekso, sama," terang Sultan.
Raja Keraton Yogyakarta ini menambahkan, juga ada kemungkinan pembangunan jalan tol. Yakni dari Jakarta-Bandung melalui jalur Kroya dan sampai Yogya masuk ke Yogya-Solo.
"Itu juga akan ada tol, tapi itu masih pembicaraan untuk menentukan lokasinya," kata Sultan.
"Sepakat juga bagaimana pengembangan Yogya-Solo, dimungkinkan dari Temon-Prambanan juga ada yang tembus Manisrenggo di Klaten, keluar ke Boyolali, Salatiga. Supaya ini jadi alternatif bagi kawasan wisata untuk lereng Merapi bisa tumbuh," lanjut Sultan.
"Jadi Joglosemar juga bisa tumbuh, tidak sekadar Borobudur. Kalau infrastruktur bisa dibangun, saya yakin bahwa perkembangan itu akan makin cepat, pihak ketiga untuk investasi. Dan saya yakin tak hanya Yogya dan Prambanan yang tumbuh, tapi Joglosemar juga bisa tumbuh wisatanya," pungkas Sultan.